Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2009-04-10 20:20:22    
Kerja Sama Pertanian Tiongkok-ASEAN Masuki " Bulan Madu"

CRI

Sejak ditandatanganinya MoU Kerja Sama Pertanian Kementerian Pertanian RRT Dan Sekretariat ASEAN pada tahun 2002, kerja sama pertanian antara Tiongkok dan ASEAN telah memasuki tahap perkembangan yang baru. Ada pakar berpendapat, kerja sama pertanian Tiongkok-ASEAN sedang berangsur-angsur memasuki "masa bulan madu".

Sejak pertengahan Februari tahun ini, truk-truk yang penuh memuat tebu berangkat dari Vietnam, melalui pasar perbatasan Puzhai di Kota Pingxiang memasuki wilayah Guangxi, Tiongkok. Kemudian tebu-tebu itu diangkut ke PT Caiyuan Kota Pingxiang untuk digiling. Pengangkutan tebu gelombang ini akan berakhir tanggal 30 April mendatang, dan semua tebu berasal dari pangkalan penanaman Vietnam dari program kerja sama penanaman tebu antara Pingxiang dan Vietnam.

Sekretaris Komite Partai Kota Pingxiang, Tan Pichuang mengatakan, "Pingxiang sudah mulai mendapat keuntungan dari kerja sama pertanian lintasnegara." Kota Pingxiang yang terletak di perbatasan Tiongkok-Vietnam pada tahun-tahun belakangan ini telah mengayunkan langkah baru di bidang kerja sama pertanian dengan ASEAN, aktif bekerja sama dengan Vietnam dan negara-negara lain untuk mengembangkan kultur unggulan pertanian. Dengan memanfaatkan sumber daya tanah dan tenaga kerja yang kaya di Vietnam, Kota Pingxiang bekerja sama dengan Kabupaten Van Lang dan Truong Dinh Vietnam di bidang penanaman tebu. Berdasarkan persetujuan kedua pihak, bibit tebu, pupuk dan bimbingan teknik untuk menproduksi tebu dalam program kerja sama itu disediakan oleh perusahaan gula Pingxiang, dan tebu yang dihasilkan dibeli oleh perusahaan tesebut. Pihak pemeriksa di bandar pintu kedua negara sedapatnya memberi kemudahan dalam prosedur kepabeanan untuk pengangkutan tebu melalui perbatasan. Pada musim semi tahun 2007, petani di Kabupaten Van Lang, Vietnam menanam 33 hektar tebu, dan hasil produksi tahun itu mencapai lebih dari 2.000 ton. Tahun 2008 penanaman tebu diperluas sampai 667 hektar dengan menghasilkan lebih dari 10.000 ton tebu. Menurut rencana, sampai tahun 2010, areal tanaman tebu akan diperluas sampai 4.000 hektar ke atas.

Program kerjasama itu dengan efektif telah menyelesaikan masalah kurangnya bahan mentah tebu bagi perusahaan gula Pingxiang, dan merealisasi tujuan meningkatkan efisiensi dan sumber kauangan peruahaan, sekaligus menambah penghasilan petani tebu. Dengan demikian berhasil maju selangkah dalam kerjasama pertanian lintas negara.

Pertanian adalah salah satu bidang titik berat kerja sama berorientasi pada abad ke-21 yang ditetapkan KTT ke-5 Tiongkok-ASEAN. Tiongkok dan para anggota ASEAN pada tahun-tahun belakangan ini telah mengadakan kerja sama yang luas di bidang pertanian, antara lain penanaman, peternakan, pembudidayaan akuatik, pengolahan hasil pertanian, pencegahan dan pemberantasan penyakit binatang, energi pedesaan dan ekologi. Bentuk kerja sama meliputi pengembangan sumber daya manusia, pertukaran teknologi pertanian, proyek kecil percontohan di luar negeri dan promosi perdagangan hasil pertanian.

Seiring dengan kemajuan pembangunan Zona Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN (CAFTA), semakin tampak keuntungan yang dipetik Tiongkok dan negara-negara ASEAN dalam kerja sama pertanian. Menurut statistik, bea masuk yang dikenakan Tiongkok untuk produk yang diimpor dari negara-negara ASEAN rata-rata sudah turun sampai 5,8%, lebih rendah 4,1% daripada tarif negara paling preferensial (MFN) yang berkalu sekarang. Bea masuk lebih dari 700 jenis alat-alat produksi pertanian, hasil pertanian serta makanan terlebih dulu diturunkan, sejumlah terbesar di antaranya sudah dibebaskan dari pungutan bea masuk. Volume impor Tiongkok dari negara-negara ASEAN meningkat 500%.

Kerja sama pertanian telah mengundang perhatian pemerintah serta tokoh-tokoh berbagai kalangan Tiongkok dan negara-negara ASEAN. Sebagai salah satu daerah ekonomi yang baru tumbuh di Tiongkok, perusahaan-perusahaan di Zona Ekonomi Teluk Beibu Guangxi menaruh perhatian sangat besar pada kerja sama pertanian dengan negara-negara ASEAN. Grup Perusahaan Nongken Guangxi pada bulan Mei tahun 2007 telah menandatangani 14 proyek kerjasama dengan negara-negara ASEAN, dengan melibatkan dana 960 juta dolar AS. Kini, grup itu telah melaksanakan serangkaian proyek pengembangan di Indonesia, Myanmar, Filipina, Vietnam, Rusia dan Venezuela.

Kerja sama di bidang pertanian akan memainkan peranan penting bagi peningkatan saling pengertian antara Tiongkok dan negara-negara ASEAN. Ada pakar berpendapat, seiring dengan diperdalamnya saling pengertian antara Tiongkok dan negara-negara ASEAN serta dipercepatnya pembangunan Zona Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN, kerja sama pertanian mempunyai potensi yang luas.