Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2009-04-16 16:02:40    
Tiongkok Tingkatkan Pembangunan Kebudayaan di Pedesaan

CRI

 Tiongkok sebagai negara besar pertanian, daerah pedesaannya meliputi sebagian besar wilayah Tiongkok, dan sebagian besar penduduk dari 1,3 miliar orang juga berada di pedesaan. Pada beberapa tahun belakangan ini, pemerintah Tiongkok melaksanakan serangkaian proyek kebudayaan titik berat di pedesaan, dalam rangka meningkatkan pembangunan fasilitas budaya.

Di Kota Lianyungang Propinsi Jiangsu bagian timur Tiongkok, petani dari Kecamatan Shahe Kabupaten Donghai, He Yisheng sudah belasan tahun menanam sayur-sayuran. Dia termasuk orang terkenal dalam menanam sayur mayur setempat, terutama dalam menanam tomat. Walaupun ia memiliki banyak pengalaman, akan tetapi ia tetap sering menemui masalah yang tak bisa diselesaikan.

"Di pedesaan, kaum tani sangat membutuhkan teknologi untuk mengembangkan pertanian dengan efisiensi tinggi. Saya berharap pihak terkait meningkatkan pemerataan iptek pertanian di pedesaan."

Di pedesaan Tiongkok yang luas, karena kurangnya ilmu pengetahuan, kaum petani sering menghadapi kesulitan dalam melakukan penanaman. Selain itu, mereka juga kekurangan pengetahuan tentang daerah di luar pedesaan. Semua hal itu menghalangi kaum tani untuk menempuh kehidupan yang lebih kaya.

Untuk menyelesaikan masalah kesulitan membaca surat kabar, menonton film dan televisi yang dihadapi kaum petani, pemerintah kini berusaha meningkatkan pembangunan kebudayaan di pedesaan.

Beberapa tahun yang lalu, Kementerian Kebudayaan dan Kementerian Keuangan bersama-sama melaksanakan proyek pembagian informasi kebudayaan di pedesaan melalui pembangunan fasilitas jaringan komputer. Diperkirakan sampai tahun 2010, pada pokoknya akan terbentuk jaringan layanan digital yang menghubungi 600 ribu desa di seluruh negeri.

Di pihak lain, pemerintah berencana menambahkan biaya pendidikan, kesehatan dan kebudayaan, yang terutama akan digunakan untuk daerah pedesaan. Berkat dukungan pemerintah, kini pembangunan sistem layanan kebudayaan publik di pedesaan sudah sangat ditingkatkan. Wakil Menteri Kebudayaan Tiongkok Ouyang Jian memperkenalkan:

"Kami tengah berusaha membangun sistem layanan kebudayaan umum, khususnya di pedesaan. Pada beberapa tahun belakangan ini, kami menitikberatkan pembangunan fasilitas budaya di pedesaan, antara lain, kami membangun pos kebudayaan terpadu. Proyek itu akan diselesaikan tahun depan."

Pos kebudayaan terpadu di pedesaan adalah tempat umum yang berfungsi multilateral. Di pos kebudayaan itu, kaum petani dapat membaca surat kabar, menonton film dan televisi, serta menerima pendidikan ilmu pengetahuan.

Menurut rencana, sampai tahun 2010, pos kebudayaan terpadu akan selesai dibangun di setiap kabupaten seluruh negeri. Untuk itu, dari tahun 2005, pemerintah setiap tahun menanam investasi sebesar 4 miliar yuan RMB pada pembangunan pos kebudayaan terpadu di pedesaan.

Pos kebudayaan terpadu yang terletak di Ershilipu, Daerah Jinzhou, Kota Dalian, Propinsi Liaoning bagian timur laut Tiongkok, yang dibangun pada tahun 2006 adalah salah satu di antara sekian banyak pos kebudayaan yang sudah selesai dibangun. Luasnya mencapai hampir 3.000 meter persegi, dan investasinya tercatat 6 juta yuan RMB. Kepala pos kebudayaan itu, Gu Yizhang mengatakan:

"Dari pembukaan sampai sekarang, di pos kebudayaan ini sudah berturut-turut diadakan 20 lebih panggung pertunjukan yang diselenggarakan badan terkait pemerintah. Sementara itu, diadakan pula aneka ragam kursus penataran, serta kegiatan olahraga dan aktivitas lainnya."

Di bagian timur, pemerintah Kota Zhaozhuang Propinsi Shandong berencana mendirikan "rumah baca petani" di separo lebih desa administrasi. Di Rumah Baca Petani Desa Shangyan, Kecamatan Mengzhuang, tersimpan lebih dari 1.200 jilid buku, termasuk buku tentang pencegahan dan antihama tumbuhan yang prakmatis. Zhu Guangxin, salah seorang penduduk desa itu mengatakan, rumah baca itu ibarat guru yang bisa diajukan pertanyaan sewaktu-waktu.

Proyek pembangunan "rumah baca petani" dilaksanakan oleh Biro Umum Penerbitan Pers Tiongkok. Rumah baca petani akan berfungsi sebagai perpustakaan pedesaan, yang menyediakan layanan buku, surat kabar, serta produk audio visual. Hingga akhir tahun lalu, di seluruh negeri telah dibangun 30 ribu lebih rumah baca petani. Pemerintah berencana membangun rumah baca petani di seluruh desa administrasi dalam waktu 10 tahun mendatang.

Biro Radio, Film dan Televisi Tiongkok juga ikut meramaikan pembangunan kebudayaan di pedesaan, dengan menyumbang film gratis untuk ditayangkan di pedesaan. Bioskop yang menayangkan film di pedesaan, akan diberikan tunjangan 100 yuan RMB untuk setiap kali penayangan.

Di bagian selatan Propinsi Jiangxi, sejak tahun 2007, pemerintah setempat setiap tahun mengalokasikan 100 juta yuan RMB untuk menunjang berbagai rombongan kesenian pertunjukan profesional untuk mengadakan pertunjukan di pedesaan.

Tidak sedikit bintang film dan televisi Tiongkok telah berkali-kali turun ke desa untuk mengadakan pertunjukan. Yao Hong, aktris dari Rombongan Kesenian Tari dan Nyanyi Pusat adalah salah seorang di antaranya. Ia mengatakan:

"Kaum tani memerlukan kebudayaan, dan kami benar-benar disambut kaum petani. Saya sudah berkali-kali melakukan pertunjukan di pedesaan, dan tahu benar bahwa kaum petani sangat antusias untuk meningkatkan mutu kehidupan kebudayaan."

Sementara berusaha meningkatkan pembangunan kebudayaan di pedesaan, pemerintah juga menganjurkan kaum tani untuk berpartisipasi dalam pembangunan kebudayaan. Menurut statistik tidak lengkap, kini di seluruh negeri terdapat hampir 7 ribu rombongan kesenian sipil, yang setiap tahun mengadakan 2 juta panggung pertunjukan.

Wakil Menteri Kebudayaan Ouyang Jian menyatakan, pemerintah mendukung kaum tani menciptakan rombongan kebudayaan sendiri. Ia mengatakan:

"Kami akan berusaha menghasilkan produk budaya yang sesuai dengan estetika petani, yakni meluncurkan produk kebudayaan, termasuk film, sinetron, buku dan lain sebagainya, yang diciptakan khusus untuk kaum tani."

Ouyang Jian berpendapat, pengembangan kebudayaan di pedesaan memerlukan waktu yang panjang, dan pasti akan terdapat kesulitan yang beraneka ragam, namun tujuan itu pasti akan terwujud.