Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2009-06-02 12:20:04    
Thailand Sambut Kedatangan Sukarelawan Guru Bahasa Mandarin Tiongkok

CRI

Kementerian Pendidikan Thailand dan Kedutaan Besar Tiongkok untuk Thailand tanggal 24 Mei lalu bertempat di Hotel Kota Ratchada Bangkok bersama-sama mengadakan upacara untuk menyambut kedatangan sukarelawan guru bahasa Mandarin Tiongkok ke Thailand 2009. Berikut laporannya.

Duta Besar Tiongkok untuk Thailand Guan Mu, Wakil Kepala Kantor Tim Pimpinan Promosi Bahasa Mandarin Internasional Wang Yongli, Wakil Sekretaris Jenderal Komite Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan Thailand Winai Rodjay, pejabat-pejabat pemerintah Tiongkok dan Thailand serta lebih dari 400 sukarelawan guru bahasan Mandrin Tiongkok gelombang pertama tahun ini menghadiri upacara penyambutan tersebut.

Sejak Proyek Sukarelawan Guru Bahasa Mandarin dalam rangka kerja sama Tiongkok-Thailand dihidupkan pada tahun 2003, tercatat 3.270 sukarelawan tenaga guru telah ambil bagian dalam pengajaran bahasa Mandrin di Thailand. Duta Besar Guan Mu menyatakan penghargaan tinggi atas proyek tersebut. Dikatakannya:

"Mmemenuhi permintaan dan undangan Kementerian Pendidikan Thailand, jumlah sukarelawan guru yang dikirim oleh Kantor Tim Pimpinan Promosi Bahasa Mandarin Internasional ke Thailand telah melampaui seribu orang. Ini adalah kemajuan lompatan penting dalam Proyek Sukarelawan Guru Bahasa Mandarin dalam rangka kerjasama antara Tiongkok dan Thailand, dan merupakan suatu tonggak baru dalam pertukaran pendidikan antara kedua negara, juga merupakan lembaran sejarah yang patut diperingati dalam perkembangan hubungan persahabatan kedua negara."

Menurut statistik, di Thailand kini terdapat 1.105 sekolah mengajarkan bahasa Mandarin, Tiongkok dan Thailand bekerja sama telah membuka 12 Institut Kong Hu Chu dan 11 Kelas Kong Hu Chu. Dari Thaland selatan ke utara, dari universitas ke sekolah dasar bahkan taman kanak-kanak, bahasa Mandari diajarkan di berbagai tempat seluruh negeri, dan jumlah siswa yang belajar bahasa Mandarin melampaui 400.000 orang.

Duta Besar Guan Mu berpendapat, perkembangan subur pengajaran bahasa Mandarin di Thailand pada tahun-tahun belakangan ini tak lepas dari dukungan dan dorongan jajaran tinggi kedua negara. Dikatakannya:

"Pemerintah Tiongkok menaruh perhatian besar pada peningkatan kerja sama dan pertukaran di bidang pendidikan dengan Thailand, pemimpin negara juga memberikan perhatian sangat besar kepada pendidikan bahasa Mandarin di Thailand. Perdana Menteri Tiongkok Wen Jiabao pada kesempatan berkunjung di Thailand menghadiri konferensi internasional bulan April lalu telah menerima wakil sukarelawan guru bahasa Mandarin Tiongkok di Thailand. Dalam pertemuan itu, Wen Jiabao mengatakan, sementara menyebarluaskan bahasa Mandarin dalam rangka pengabdian sebagai sukarelawan di Thailand, mereka juga menyebarkan persahabatan. Ini sangat penting. Kunci persahabatan Tiongkok-Thailand terletak di hati sanubari rakyat. Melalui pertukaran bahasa, kebudayaan dan antar pemuda, hubungan rakyat kedua negara akan menjadi lebih erat." Demikian pujian dan penghargaan perdana menteri atas pekerjaan sukarelawan guru bahasa Mandarin.

Wakil Sekretaris Jenderal Komite Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan Thailand, Winai Rodjay mengatakan, lima atau enam tahun yang lalu, tak seorang pun siswa sekolah-sekolah di bawah komitenya bisa berbicara dalam bahasa Mandarin, tapi sekarang, bukan saja semakin banyak siswa sudah bisa berbicara dalam bahasa Mandari, gariah mereka untuk belajar bahasa Mandarin juga semakin tinggi. Hal itu selain berkaitan dengan pertumbhan pesat ekonomi Tiongkok dan peningkatan kedudukan Tiongkok di dunia internasional, juga erat kaitannya dengan sumbangan yang diberikan para sukarelawan Tiongkok. Dikatakannya:

"Para sukarelawan guru Tiongkok telah memberikan sumbangan besar bagi perkembangan bahasa Mandarin di Thailand. Ini adalah sebuah proyek yang mengandung rasa persahabatan pemerintah dan semangat dedikasi para sukarelawan guru Tiongkok. Untuk itu, saya menyatakan terima kasih dan penghargaan yang tinggi."

Wakil Kepala Kantor Tim Pimpinan Promosi Bahasa Mandarin Internasional, Wang Yongli mendorong para sukarelawan bekerja keras untuk menyebarkan budaya Tiongkok yang unggul. Dikatakannya:

"Peradaban dan budaya Tiongkok adalah bagian dari peradaban dan budaya dunia. Budaya Tiongkok yang mempunyai sejarah perkembangan sepanjang 5.000 tahun tanpa terputus memiliki daya hidup yang sangat kuat dan akan dapat memberikan sumbangan kepada keharmonisan dunia dan perkembangan damai dunia. Kami berharap dapat mengadakan pertukaran dan kontak serta menambah saling pengertian dengan negara-negara dan bangsa-bangsa di dunia untuk bersama-sama membangun masyarakat yang harmonis."

Sukarelawan, Ma Zheng yang berusia 22 tahun dan berasal dari Universitas Xiangtan Tiongkok baru 2 hari tiba di Thailand. Ia mengatakan kepada wartawan:

"Saya merasa senang datang ke Thailand sebagai sukarelawan guru bahasa Mandarin. Saya akan giat bekerja untuk memberikan sumbangan kepada persahabatan kedua negara."