Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2009-06-23 10:43:15    
Memperlihatkan Kesenian Paling Indah Di Tiongkok Kepada Dunia - Wawancara Dengan Pengarang Taiwan Bai Xianyong

CRI

Tanggal 8 bulan ini, Opera Kunqu dengan lakon Pavilion Peoni edisi remaja yang digubah oleh pengarang terkenal Taiwan, Bai Xianyong dan dipentaskan bersama oleh seniman dari Daratan Tiongkok, Hong Kong dan Taiwan dipertunjukkan di Teater Esplanade Singapura selama 3 hari sejak 8 Mei lalu. Sebelumnya, Pavilion Peoni edisi remaja sudah dipertunjukkan lebih dari 160 kali di berbagai tempat seluruh dunia dengan mendapat penilaian tinggi para penonton. Wartawan CRI sempat mewawancarai Bai Xianyong yang sedang berada di Singapura. Berikut laporannya.

Bai Xianyong dikenal sebagai pengarang novel dan prosa di Taiwan, namun ia mempunyai identitas lain, yaitu dari semula pecandu Opera Kunqu menjadi seniman Opera Kunqu yang menggubah dan menyebarluaskan opera tersebut. Berbicara tentang Kunqu, Bai Xianyong mengatakan,

"Saya juga gemar jenis opera lainnya, tapi menurut saya, prestasi estetika Kunqu adalah yang paling tinggi dari semua jenis opera. Kandungan sastra, skenario, bentuk pertunjukan, tarian dan musiknya sangat indah. Musik Opera Kunqu terutama menggunakan seruling dan instrumen tiup lainnya, musiknya sangat mengalun, mengharukan dan merdu. Nama-nama nada lagunya beraneka ragam. Kunqu mempunyai geral tarian yang indah, setiap kalimat dan kata lagunya disertai gerak tari yang indah."

Tanggal 18 Mei tahun 2001, UNESCO mengumumkan gelombang pertama sebanyak 19 buah "Karya Representatif Warisan Budaya Nonbendawi", Opera Kunqu berada di urutan pertama, mengungguli Opera Teater Nogaku Jepang dan Drama Sanskrit India. Hal ini telah sangat mempertebal keyakinan Bai Xianyong akan Opera Kunqu. Dan sejak itulah, ia menempuh jalan penggubahan dan penyebarluasan Opera Kunqu.

"Saya menganggap estetika Opera Kunqu telah mencapai taraf dunia, tidak heran jenis opera ini dipilih UNESCO sebagai warisan budaya manusia. Menurut hemat saya, ini adalah pilihan yang sangat berpandangan jauh, maka kami ingin mementaskan jenis opera ini di luar negeri agar penonton mancanegara sempat menyaksikannya. Inilah hasil budaya yang sejati."

Kemudian, Bai Xianyong yang menetap di California, Amerika Serikat itu berpikir untuk kembali ke tanah air untuk mempersiapkan pertunjukan Opera Kunqu edisi baru dan memperkenalkannya kepada dunia. Dalam waktu satu setengah tahun, ia bolak-balik antara California, Kota Suzhou, Taiwan dan Hong Kong untuk menghubungi pihak-pihak yang berkaitan dan pada akhirnya berhasil menyiapkan pertunjukan lakon "Pavilion Peoni" edisi remaja. Berbeda dengan lakon Opera Kunqu tradisional, Pavilion Peoni yang digubah Bai Xianyong menggunakan panggung dan penerangan pentas modern, tokoh Du Liniang dan Liu Mengmei diperankan oleh aktris muda. Berbicara tentang pemilihan sejumlah besar artis muda Opera Kunqu, Bai Xianyong menyatakan, perlindungan dan penerusan Opera Kunqu membutuhkan artis muda.

"Saya mengundang master Opera Kunqu kelas satu untuk melatih pemeran utama wanita dan pria serta sejumlah besar artis muda. Opera Kunqu menghadapi krisis besar karena kekurangan pemain usia muda, maka saya ingin menyelamatkannya dengan melatih sejumlah artis muda untuk meneruskannya. Atas pertimbangan itulah, saya memilih para artis dari Rombongan Opera Kunqu Suzhou untuk pertunjukan lakon ini."

Bai Xianyong mempunyai permintaan yang sangat tinggi atas pertunjukan lakon ini. Untuk kostum pertunjukan sebanyak 200 setel yang akan digunakan dalam lakon Pavilion Pioni, Bai Xianyong meminta semua sulaman dibuat dengan tangan. Sulaman-sulaman itu memperlihatkan keindahan sulaman Suzhou yang terkenal. Bai Xianyong berpendapat, kesenian tak kenal kompromi, setiap detail sangat penting.

"Apa pun bisa kompromi, tapi kesenian tidak. Aneh sekali, panggung tampak sangat besar, tapi begitu ada sesuatu yang kurang nyaman, pandanganmu akan terus menatapnya, maka tidak boleh ada cacat. Kami telah merancang 200 setel kostum yang semuanya dibuat di Suzhou. Sulaman Suzhou sangat terkenal, bunga sulamannya seperti bunga segar, maka saya sangat memperhatikan kostum tradisional. Lakon kami ini adalah kesenian utuh, perancangan kostum dan panggung memperlihatkan hasil keseluruhan, oleh karena itu, setiap kostum, tutup kursi dan tatanan warnanya harus serasi dan dipertimbangkan dengan cermat."

Sama dengan pertunjukan di Hong Kong dan Taiwan, pertunjukan lakon Pavilion Pioni di Singapura juga mendapat penilaian tinggi para penonton usia muda. Mereka menyatakan kekaguman atas keindahan Opera Kunqu. Bai Xianyong merasa sangat lega atas tanggapan penonton. Dikatakannya:

"Hasil ini pada pokoknya memenuhi target saya. Kami perlu memupuk artis muda dan penonton muda serta menyebarluaskan Opera Kunqu ke seluruh dunia. Kami berharap dapat menyadarkan masyarakat luas bahwa mereka memiliki budaya yang begitu baik."