Menjelang pembukaan Olimpiade Beijing yang tinggal hitungan hari, relawan dari berbagai negara dunia nampak telah aktif di stadion, gedung olahraga Olimpiade, dan jalan-jalan di seluruh kota Beijing. 70.000 lebih relawan Olimpiade termasuk 1.000 relawan asing yang berasal dari 98 negara dan daerah direkrut oleh Olimpiade Beijing. Kini kami sampaikan laporan mengenai relawan asing yang memberikan layanan dalam Olimpiade Beijing.
Jona Widagdo Putri asal Indonesia yang baru saja merampungkan studi pascasarjananya di Jurusan Ilmu Bahasa Universitas Bahasa dan Kebudayaan Beijing (BLCU) adalah salah seorang relawan asing yang sering bekerja sebagai penterjemah rombongan Indonesia yang berkunjung ke Tiongkok. Karena ia mempunyai pengalaman tersebut, maka ia terpilih sebagai relawan Olimpiade yang bertugas menjembatani komunikasi dan kontak antara Komite Olimpiade Indonesia dengan Panitia Penyelenggara Olimpiade Beijing.
Mulai akhir tahun 2006 sampai Maret 2008, pendaftaran relawan Olilmpiade Beijing dibuka. Mahasiswa asing perguruan tinggi-perguruan tinggi Tiongkok beramai-ramai mengajukan permohonan dan aktif ikut serta dalam penataran terkait. Perekrutan relawan asing Olimpiade cukup ketat dan rumit, khususnya bagi relawan yang memberikan layanan langsung kepada atlet asing. Prabowo Wahyo Adi yang telah delapan tahun bekerja di Tiongkok dan sempat menjabat sebagai sekretaris Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok, kali ini terpilih sebagai asisten Komite Olimpiade Indonesia. Ia mengatakan, agar dapat sukses mengemban tugasnya, ia harus memenuhi tiga syarat. "Pertama, harus mempunyai kemampuan bekerja sama dengan Departemen Pemuda dan Olahraga Indoensia, serta Panitia Penyelenggara Olimipade Beijing. Kedua, dapat bekerja sama dengan kawan-kawan serombongan. Dan ketiga dapat menyampaikan permintaan kontingen Indonesia kepada Panitia Penyelenggara Olimpiade."
Relawan asing lebih banyak ditempatkan di stadion atau gedung olahraga dan Pusat Pers Utama (MPC) Olimpiade Beijing. Mereka ditugaskan mencatat hasil pertandingan serta menifestasi atlet, atau memberikan bantuan kepada wartawan asing.
Sebelum ditugaskan, relawan harus menerima penataran terkait, termasuk pengetahuan Olimpiade, kebudayaan tradisional Tiongkok, pencegahan resiko, pengetahuan umum medis, pertolongan darurat, serta tata cara dengan luar negeri. Posisi kerja berbeda, tentu materi penatarannya berbeda pula.
Mantan Ketua Komite Olimpiade Internasional (IOC) Juan Antonio Samaranch menilai tinggi pekerjaan relawan. "Kegiatan Olimpiade tak dapat lepas dari peran relawan yang memiliki semangat membantu. Tanpa mereka, pesta olahraga besar seperti Olimpiade tak mungkin dapat terorganisir," ujar Samaranch.
|