Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-08-10 18:10:25    
Penonton Manca Negara Merasakan Daya Pikat Pertandingan Olimpiade

cri

Seiring dengan digelarnya pertandingan berbagai cabang olahraga Olimpiade Beijing kemarin (9/8), para penonton dari berbagai tempat Tiongkok dan luar negeri membanjiri berbagai arena pertandingan untuk memberikan semangat kepada para atlet.

Kemarin, pertandingan bulu tangkis tunggal putri digelar di Gedung Olahraga Universitas Industri Beijing. Yang menyajikan pertandingan perdana bulu tangkis kepada para penonton adalah pebulutangkis putri Indonesia Yulianti Maria Kristin dan pemain Jerman, Schenk Juliane. Yulianti menempati peringkat ke-24 Federasi Badminton Dunia, sedang Schenk peringkat ke-13. Pertandingan sangat menarik, para penonton bersorak-sorai untuk menyemangati para atlet.

Sekitar 80% dari 7,000 kursi di Gedung Olahraga Universitas Industri Beijing dipadati oleh penonton. Di podium, tampak sosok sejumlah penonton Indonesia, yang mengenakan busana berwarna merah dan putih dan menjunjung Sang Merah Putih. Mereka serentak berdiri dan bersorak-sorai ketika pebulutangkis Indonesia merebut poin. Para fans Indonesia datang ke Beijing untuk menonton pertandingan dengan diatur oleh biro travel. Di antaranya seorang lanjut usia yang bernama Lie Kok Swan mengatakan: "Saya sangat senang ke Tiongkok, saya sudah belasan kali datang ke Tiongkok. Saya paling suka mengunjungi Tiongkok, sebab rakyatnya ramah tamah. Pukul 10 pagi saya datang ke sini khusus untuk memberikan semangat kepada Yulianti. Sebenarnya saya datang ke sini khusus untuk menonton upacara pembukaan Olimpiade, pertunjukan malam itu sungguh luar biasa. Saya sudah keliling ke seluruh dunia, tapi tidak pernah menyaksikan suasana yang begitu hebat."

Bulu tangkis dinilai sebagai bola nasional Indonesia dan terdapat penggemar dalam jumlah yang sangat besar. Di antara penonton Indonesia terdapat sepasang suami-isteri yang pernah datang menyaksikan 5 kali Olimpiade dan menyemangati pebulutangkis Indonesia. Nyonya Hana Ananda mengatakan:"Kami sudah pernah pergi ke Seoul, Atlanta, Sydney, Athena untuk menonton Olimpiade dan sekarang di Beijing. Suami saya suka merasakan pertandingan di lapangan, dia tidak suka menonton pertandingan melalui layar televisi. Apabila datang ke lapangan, kami baru saja bisa bersemangat. Di lapangan, kami dapat menghayati kegembiraan dan suasana pertandingan Olimpiade."

Di lapangan pertandingan kemarin, terdapat pula sejumlah penonton dari Denmark, Negeri Belanda, Amerika Serikat (AS) dan negara lain. Tapi, sorak-sorai yang lebih lantang di lapangan pertandingan berasal dari penonton Tiongkok sebagai tuan rumah. Nyonya Yang Jie dari Kota Chengdu khusus membawa anaknya menonton pertandingan Olimpiade, dengan maksud membiarkan anaknya menghayati suasana lapangan pertandingan dan belajar semangat berjuang keras dalam olahraga. Ia menganggap adalah sangat bermanfaat datang ke lapangan Olimpiade menonton pertandingan yang seru. Dikatakannya, "Hati saya sangat tersentuh melihat pekerjaan tanpa pamrih para relawan dan dekorasi di luar gedung yang sangat indah. Saya sendiri tidak pernah mengalami Olimpiade. Pertandingan antara atlet Indonesia dan Jerman tadi sangat seru, rasanya berbeda dengan menonton melalui layar televisi, perasaan partisipasi dalam pertandingan lebih besar. Tapi saya selalu menyemangati para atlet, lebih-lebih pada saat pebulutangkis Indonesia berhasil mengejar poinnya. Saya mengajari anak saya harus belajar dari semangat tersebut."

Pertandingan perdana bulu tangkis setelah dibukanya Olimpiade Beijing membiarkan para penonton merasakan keseruan pertandingan dan daya pikat olahraga kompetisi, sedangkan para penonton memungkinkan para atlet merasakan antusias dan dukungan massa dari berbagai negara, lebih-lebih massa Tiongkok sebagai tuan rumah.