Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-08-18 15:05:31    
Lifter Amgkat Besi Vietnam:"Pengalaman Berharga Di Olimpiade Beijing Akan Saya Bawa Ke Vietnam"

cri
 Seluruh nomor pertandingan cabang olahraga angkat besi Olimpiade Beijing kemarin sudah berakhir. Tim angkat besi Tiongkok berhasil meraih prestasi terbaik dengan memperebutkan delapan medali emas dan satu medali perak. Dan baru kali ini, nama seorang lifter asal Vietnam, Hoang Anh Tuan muncul di antara nama-nama lifter peraih medali. Berikut adalah laporan wartawan CRI mengenai Hoang Anh Tuan.

Pertama-tama, mari kita kilas balik ke pertandingan hari itu. Hoang Anh Tuan dalam angkatan snatch pertama berhasil mengangkat 126 kg yang merupakan bobot angkatan paling berat di antara angkatan lifter lainnya. Penampilan pertama Hoang Anh Tuan seolah-olah memperlihatkan kekuatannya kepada penonton seluruh dunia.

Walaupun di akhir pertandingan ia hanya mampu meraih medali

perak dengan total angkatan hanya selisih dua kg dengan total angkatan peraih medali emas, namun bagi Vietnam medali perak Hong Anh Tuan memiliki nilai yang sama dengan medali emas. Karena medali itu adalah medali pertama yang diperoleh kontingen Vietnam dalam Olimpiade Beijing sekaligus medali olimpiade kedua dalam sejarah Vietnam.

Hoang Anh Tuan yang berusia 24 tahun, sebelumnya pernah mengikuti pelatihan di Tiongkok dalam jangka waktu yang sangat lama. Program pelatihan yang sistematis, ditunjang pula oleh bimbingan dari pelatih Tiongkok memampukan Hoang Anh Tuan menunjukkan kemajuan dalam waktu singkat, sehingga ia berhasil meraih prestasi dalam Olimpiade Beijing.

Ketua Kontingen Vietnam, Hoang Vinh Giang menyebut medali

yang diraih Hoang Anh Tuan itu sebagai hasil perwujudan persahabatan Vietnam-Tiongkok. Di lain pihak, Hoang Anh Tuan juga sangat memuji program pelatihan yang diberikan pelatih Tiongkok.

Perbedaan yang mencolok dari pelatih Eropa dengan pelatih

Tiongkok menurut Hoang Anh Tuan adalah pelatih Eropa lebih mengutamakan bobot angkatan yang dapat diraih lifter, sedangkan pelatih Tiongkok lebih mengutamakan bimbingan untuk menyemangati lifter.

Selama persiapan Olimpiade Beijing, setiap kali usai latihan Hoang Anh Tuan selalu mencatat kekurangan-kekurangannya dalam buku catatannya. Sehingga, dalam setiap pertandingan ia menunjukkan pembaharuan ? pembaharuan teknik angkatannya, dengan demikian ia berangsur-angsur menyempurnakan permainannya.

Tujuh hari menjelang hari pembukaan Olimpiade Beijing, Hoang Anh Tuan mengakhiri masa latihannya di Eropa, dan kemudian ia melanjutkan perjalanannya ke Beijing. Setiap hari, Hoang Anh Tuan teratur berlatih. Suara benturan barbel besi di lantai gedung latihan sudah terdengar akrab di telinganya. Bahkan rutinitas latihannya telah menakutkan beberapa lifter lain yang merasa tersaingi.

Hoang Anh Tuan telah mengakhiri pertandingannya dalam Olimpiade Beijing. Walaupun ia gagal merebut medali emas, namun dengan percaya diri Hoang Anh Tuan mengatakan bahwa keikutsertaannya dalam Olimpiade Beijing telah memberikan banyak pengalaman berharga, sehingga nantinya ia juga bisa membantu lebih banyak lifter Vietnam yang suatu hari nanti berdiri di atas podium pertandingan.