Memang tidak keterlaluan melukiskan penampilan sprinter Yamaika, Usain Bolt dalam Olimpiade Beijing dengan kata "menghebohkan". Bolt yang tinggi badan mencapai 1,96 meter itu berhasil mengantongi dua gelar juara lari 100 meter dan 200 meter putera sementara dua kali memecahkan rekor dunia. Ia akan merintis sebuah zaman serba baru kariernya sendiri.
Adalah hal yang menyenangkan dapat merealisasi impiannya sendiri. Di Stadion Sarang Burung kemarin malam(20/08), sprinter Yamaika Usain Bolt boleh dikatakan orang yang paling merasa senang. "Saya nomor 1". Setelah meraih gelar juara, Bolt di depan lens kamera mengutarakan prestasinya dengan tak menutupi rasa harunya. "Ini luarbiasa. Di luar dugaan saya dapat memborong kedua gelar juara itu dengan prestasi yang memecahkan rekor dunia. Prestasi itu berarti banyak bagi diriku."
Sekitar 90.000 penonton dengan menahan nafasnya menyaksikan penampilan luarbiasa sprinter Yamaika itu. Bolt berhasil menciptakan dua rekor nomor atletik yang paling berbobot dan ia mempersiapkan hadiah terbaik bagi hari ulangtahunnya yang jatuh pada hari ini.
Padahal, sebelum dimulainya kompetisi itu, Bolt tampak begitu 'malas', bersenandung sambil mendengar musik Ipod. Ini bukan di Kampung Olimpiade, bukan perayaan melainkan adegan sebelum permulaan kompetisi resmi di lapangan latihan. Bolt tampaknya bersantai sekali. Setelah berhasil meraih gelar juara, ketika ditanya apa yang akan dilakukan selanjutnya, ia mengatakan dengan bermalas-malasan,
"Saya terlalu letih, saya tidak tahu apa yang akan dilakukan besok. Saya sekarang rindu pada ranjangku, ingin tidur nyenyak, urusan lain harus setelah saya bangun."
Yang sangat kontras yalah warga Yamaika itu menjadi lebih berkonsentrasi ketika menginjak alat start. Setelah pistol aba-aba start berbunyi, ia melejit dan memelopori pertandingan serta mencapai prestasi luarbiasa 19.30 detik. Bolt memecahkan rekor dunia lari 200 meter putera yang telah bertahan 12 tahun.
Bolt kini berada di puncak arena atletik dengan prestasinya. Prestasi luarbiasa menjadi modal kesombongannya.
"Saya pasti menang asal berkonsentrasi. Saya tahun ini telah membuktikan saya paling hebat di dunia. Saya berharap, mulai dari sekarang, saya adalah terbaik di dunia setiap tahun."
Ketika Bolt dibombardir media seusai kompetisi, pelatihnya Maurice Wilson juga dikepung wartawan. Menurut pendapat Wilson, diraihnya gelar juara adalah kepastian, tapi di luar dugaannya rekor baru datang begitu cepat.
"Kami mengetahui Bolt cepat atau lambat pasti akan memecahkan rekor dunia, tapi di luar dugaan itu direalisasi dalam Olimpiade kali ini. Ia sangat berbakat dan dari umur 15 tahun sudah mulai memperbarui rekor. Ia adalah sprinter paling hebat."
Di lapangan, seorang nyonya juga tampak sangat gembira. Ia adalah Menteri Penerangan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Yamaika Olivia Grange. Ia mengatakan dengan terharu bahwa bagi Bolt tidak ada paling cepat hanya lebih cepat.
"Boleh dikatakan, sekarang hanya sebuah permulaan. Ia akan mencapai kemajuan setiap hari. Ia akan lari makin hari makin cepat. Ia memang luarbiasa."
Seperti halnya seusai kompetisi lari 100 meter putera, ketika Bolt menerima wawancara wartawan, Perdana Menteri Yamaika sekali lagi menelponnya. Bolt dengan tersenyum mengatakan kepada perdana menteri bahwa apa yang dijanjikan kepadanya sudah dikabulkan. Setelah pembicaraan telpon selesai, ketika melihat wartawan Tiongkok, Bolt dengan tulus hati berterima kasih kepada Beijing, tempat ia menciptakan keajaiban.
"Menang benar, Beijing adalah tempat mujur bagi saya. Saya akan kembali di Beijing lagi kelak hari."
Inilah Bolt, sprinter Yamaika yang 'bermalas-malasan' tapi berkonsentrasi dalam kompetisi, sombong tapi jujur.
|