Pertemuan informal ke-19 pemimpin Organisasi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik ( APEC ) akan diadakan pada tanggal 12 dan 13 bulan ini di Honolulu, Negara Bagian Hawaii AS. Analis berpendapat, perkembangan ekonomi di kawasan Asia-Pasifik berkaitan erat dengan situasi ekonomi dunia. Kini, krisis utang Eropa terus meragi, pemulihan komunitas ekonomi maju kurang kuat, sedangkan komunitas ekonomi di kawasan Asia menghadapi tekanan inflasi, di bawah latar belakang itu, para pemimpin APEC pasti akan mengevaluasi situasi ekonomi di kawasan Asia-Pasifik dari sudut global, mendorong pertumbuhan ekonomi kawasannya dan ekonomi dunia.
Analis berpendapat, volume total ekonomi kawasan Asia-Pasifik kira-kira menempati separo dari pada volume total ekonomi dunia, namun ekonomi dunia kini menghadapi situasi serius, khususnya efek yang timbul karena terjadinya krisis utang Eropa, maka pertemuan pemimpin APEC tak mungkin menghindari masalah yang dihadapi perekonomian dunia.
Sementara itu, pertemuan APEC juga tidak mungkin mengambil langkah berkenaan dengan utang Eropa, berbagai komunitas ekonomi dalam APEC akan berpartisipasi dalam penyelesaian masalah itu melalui Dana Moneter Internasional ( IMF ).
Pertemuan APEC mengambil tema " ekonomi regional yang berkontak erat ". Sejumlah topik seperti pertumbuhan hijau, pengintegrasian ekonomi regional serta kerja sama peraturan dan sistem akan dijadikan sebagai titik berat dalam pembahasan para pemimpin. Namun, pakar AS berpendapat, nilai pertemuan yang sebenarnya mungkin bukan soal apakah mencapai persetujuan penting, tetapi bertujuan untuk memperkuat peranan kawasan Asia-Pasifik sebagai " alat stabil " dalam perekonomian dunia.
Pakar menunjukkan, nilai pertemuan APEC yang sebenarnya adalah berkelanjutan dan stabilisasi, apabila ditinjau dari sudut administrasi efektif dalam perekonomian dunia, umum berharap pertemuan APEC dapat memperlihatkan sifat berkelanjutan dalam kerja sama antar berbagai komunitas ekonomi, dengan demikian berbagai komunitas ekonomi akan berkerja sama dengan lebih baik pada tahap berikutnya, mendorong lebih lanjut investasi dan pertumbuhan ekonomi, sementara menemukan jalan keluar ekonomi yang terbaik.
Sebagai salah satu negara utama di kawasan Asia-Pasifik, Tiongkok sudah menyatakan harapannya atas pertemuan tersebut. Pembantu Menteri Perdagangan Tiongkok Yu Jianhua Senin ( 07/11 ) lalu mengatakan, pihak Tiongkok mengharapkan berbagai pihak mendorong lebih lanjut liberalisasi dan kemudahan perdagangan dan investasi Asia-Pasifik, meningkatkan kerja sama ekonomi dan teknologi, mendukung sistem perdagangan multilateral, menentang proteksionisme perdagangan, menginjeksi vitalitas untuk pemulihan dan pertumbuhan ekonomi dunia, meningkatkan keyakinan.