Investor berharap Bank Sentral Amerika Serikat, Fed akan mengeluarkan kebijakan moneter longgar yang baru. Selain itu, persediaan minyak dunia cenderung menurun. Kedua factor ini menyebabkan harga minyak dunia kemarin (7/8) naik drastis, dan menjadi harga tertinggi sejak 15 Mei. Harga minyak ringan untuk penyerahan bulan September di Bursa New York naik US$ 1,47 atau 1,59 persen, dan ditutup pada US$ 93,67 per barel.
Bank Sentral Eropa (ECB) telah berulang kali memberi isyarat akan membantu keuangan Spanyol, Italia, dan negara-negara lain yang menghadapi masalah utang. Para investor memperkirakan ECB akan menjalankan kembali rencana pembelian obligasi dalam jangka pendek, dan krisis utang Eropa akan membaik. Sementara itu, turunnya produksi minyak Iran, berlarut-larutnya bentrokan Suriah, ketegangan Timur Tengah, dan badai tropis Teluk Meksiko juga membawa tekanan terhadap persediaan minyak dunia.