Indonesia ingin mendorong Tiongkok untuk masuk ke dalam daftar lima negara penanam modal terbesar di Indonesia. Saat ini, Tiongkok masih berada di urutan ke-13.
Itulah yang tengah diusahakan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia, melalui even tahunan Marketing Investment Indonesia Forum di Beijing, ibukota Tiongkok kemarin.
Deputi Kepala BKPM bidang Promosi Penanaman Modal Himawan Hariyoga mengatakan telah banyak perjanjian investasi yang disepakati antara investor Tiongkok dan Indonesia, tetapi hanya sekitar lima hingga sepuluh persen yang terealisasi. Himawan mengatakan, "Jika pengusaha Tiongkok dapat merealisasikan 50 persen dari janji investasinya, maka Tiongkok bisa masuk ke dalam daftar lima negara penanam modal terbesar di Indonesia.
Deputi Direktur BKPM bidang Promosi Penanaman Modal Nurul Ichwan mengatakan sektor yang ingin ditonjolkan sebagai tujuan investasi adalah industri pengolahan makanan, infrastruktur dan energi.
"Industri pengolahan makanan berkaitan dengan masalah food security. Indonesia sebagai negara dengan penduduk terbanyak ke-4 di dunia tidak boleh sampai kekurangan makanan," ujar Nurul. "Mengenai masalah infrastruktur, konektivitas antar pulau di Indonesia masih belum sempurna. Jika infrastruktur disempurnakan, dan satu komoditi dapat ditransfer dari satu pulau ke pulau lain dengan harga yang lebih murah, itu akan membuat Indonesia lebih kompetitif."