Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying dalam jumpa pers kemarin (16/7) di Beijing mengatakan bahwa pihak Tiongkok menyatakan penyesalan terhadap pernyataan sikap pihak Filipina "tidak mungkin mengadakan pembahasan bilateral dengan pihak Tiongkok" mengenai persoalan Laut Tiongkok Selatan, sekaligus menyatakan tidak puas atas perbuatan pihak Filipina yang menolak perundingan diplomatik dan menutup pintu dialog. Pihak Tiongkok dengan tegas menentang perbuatan pihak Filipina yang bersikeras mendorong arbitrase internasional tanpa menghiraukan hak sah pihak Tiongkok.
Diberitakan, Kementerian Luar Negeri Filipina dalam pernyataannya Senin lalu menyatakan, pendirian keras pihak Tiongkok telah mengakibatkan perundingan terkait tak mungkin dilangsungkan lagi, pihak Filipina terpaksa mengajukan pertikaian kepada arbitrase internasional.
Dalam jumpa pers kemarin, Hua Chunying menegaskan, penyebab langsung yang mengakibatkan pertikaian kedua negara mengenai Laut Tiongkok Selatan adalah pihak Filipina secara ilegal menduduki sebagian terumbu kepulauan Nansha Tiongkok. Pendirian Tiongkok untuk memelihara kedaulatan wilayah adalah adil dan rasional. Sementara itu, pihak Tiongkok berpendirian untuk menyelesaikan pertikaian melalui perundingan bilateral dengan bertolak semangat dalam menaati peraturan terkait hukum internasional dan "Deklarasi Aksi Para Pihak Laut Tiongkok Selatan".