Petani Putarkan Lagu untuk Mengusirkan Babi Liar
  2013-08-08 15:59:17  CRI

Kalau pergi ke Desa Dageng, Kapubaten Kaihua, Kota Quzhou, Anda barangkali akan mendengar lagu Zui Xuan Min Zu Feng yang artinya Gaya Tradisional terbaik. Lagu ini sangat populer di situ, karena lagu ini dapat mengusir babi liar.

Bapak Fang Zuyao yang berasal dari Desa Dageng mencantumkan cerita ini di internet. Tentu saja hal ini sangat menarik perhatian para pembaca internet.

Bapak Fang mengatakan, pertama-tama yang terpikir untuk memutarkan lagu ini adalah tetangganya Yu Youlang. Usianya sudah 66 tahun, suaminya telah meninggal, sedangkan anak-anaknya tidak ada di rumah, dia menggarap sendirian, dan menanam jagung seluas satu mu.

Di situ ada banyaklah babi liar dan selalu berkeliaran pada malam hari. Babi-babi itu merusak banyak jagung yang belum matang. Para petani pernah mencoba dengan memasang lampu, mercon dan sebagainya untuk mengusir babi-babi liar, tapi ternyata cara-cara itu tidak mempan

Nyonya Yu pernah dengar orang-orang bilang, babi liar takut dengan suara. Sedangkan dia mempunyai tape recorder, setelah dicharge, tape recorder itu dapat memutarkan lagu selama 10 jam lamanya.

Nyonya Yu memilih lagu Zui Xuan Min Zu Feng yang paling disukainya dan memutarkan di samping tanah garapan.

Separo bulan berlewat, tidak ada babi liar lagi, bahkan tanah garapan sekitarnya juga tidak dirusak oleh babi liar.

Maka, para petani di desa itu meniru Nyonya Yu dengan memutarkan lagu Zui Xuan Min Zu Feng.

Karena rumah-rumah petani jauh dari tanah garapan, mereka pun juga tidak diganggu oleh musik-musik itu.

Seorang staf Biro Perhutanan Kai Hua bilang, kesuksesan Nyonya Yu bukan karena lagu itu, tapi karena babi liar takut akan suara lagunya itu.

Tapi, cara itu mungkin tidak berguna lagi setelah babi-babi liar itu mengetahui tak-tik ini.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040