XINHUA: Pendukung Mohamed Morsy kemarin (16/8) di sejumlah kota di Mesir mengadakan unjuk rasa dan terlibat dalam bentrokan dengan polisi militer dan penduduk setempat. Menurut angka dari Kementerian Urusan Dalam Negeri Mesir, bentrokan kemarin mengakibatkan sekurang-kurangnya 48 orang tewas dan 436 orang lainnya cedera. Masyarakat internasional terus menaruh perhatian besar pada situasi Mesir, dan mengimbau berbagai pihak dengan semaksimalnya menahan diri dan menghentikan kekerasan.
Juru Bicara Ikhwanul Muslimin kemarin menyatakan, pihaknya akan setiap hari mengadakan "demonstrasi damai" di seluruh negeri. Kabinet Mesir kemarin dalam pernyataannya mengimbau semua warga negara Mesir memelihara kesatuan negara dan menghindarkan keretakan. Pernyataan melukis anggota-anggota Ikhwanul Muslimin sebagai "teroris dan desperado".
Raja Arab Saudi, Abdullah kemarin dalam pidatonya menyatakan dukungan kepada tindakan pihak militer Mesir untuk memelihara kestabilan negara dan menghantam terorisme.
Wakil Senior Uni Eropa untuk Kebijakan Diplomasi dan Keamanan, Catherine Ashton kemarin dalam pernyataannya mengatakan, ia telah menuntut para wakil negara anggota Uni Eropa membahas tindakan yang harus diambil oleh Uni Eropa untuk menanggapi situasi Mesir.
Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi kemarin mengadakan pembicaraan telepon dengan Menteri Luar Negeri Mesir, Fahmy. Wang Yi menekankan kembali pendirian berprinsip Tiongkok mengenai bentrokan berdarah di Mesir. Ia menyatakan, Tiongkok sangat memperhatikan perkembangan situasi Mesir, tugas yang urgen adalah berbagai pihak Mesir bertolak dari kepentingan keseluruhan negara dan rakyatnya, secara semaksimal menahan diri dan mencegah situasinya terus meningkat.