Data yang diumumkan Badan Statistik Negara Tiongkok kemarin (16/4) menunjukkan, berdasarkan statistik tahap pertama, PDB Tiongkok pada triwulan pertama tahun ini tercatat 12,82 triliun RMB yang berarti naik 7,4 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Laju pertumbuhannya menurun 0,3 poin dibandingkan triwulan sebelumnya. Juru bicara Badan Statistik Nasional Tiongkok Shen Laiyun menyatakan, situasi ekonomi nasional pada triwulan pertama stabil dan baik secara menyeluruh dan tetap berada pada tahap rasional. Tiongkok berkeyakinan dapat merealisasikan perkembangan ekonomi yang berkelanjutan dalam jangka panjang.
Menurut penjelasan Shen Laiyun, restrukturisasi dan perombakan terus mencapai kemajuan baru. Hal ini menandakan sebuah titik terang operasional ekonomi pada triwulan pertama, terutama terlihat dari semakin optimalnya struktur industri, lebih rasionalnya hubungan antara investasi dan konsumsi, perbaikan struktur pendapatan dan distribusi, serta peningkatan mutu dan hasil guna operasional ekonomi.
Shen Laiyun menekankan pula, ekonomi Tiongkok kini telah memasuki tahap baru perombakan, sehingga perlu memandang reformasi struktur yang dilakukan Tiongkok dan perubahan baru yang terjadi dari pemikiran dan sudut yang baru.
Shen Laiyun berterus terang, lingkungan luar dewasa ini cukup rumit dan berubah drastic. Ekonomi masih menghadapi tekanan tertentu. Meski demikian, Tiongkok tengah berada dalam proses industrialisasi dan urbanisasi, intensitas reformasi dan keterbukaan akan diperbesar, masih tersedia ruang pembangunan, ditambah telah adanya pengalaman dalam hal pengontrolan makro dan cadangan kebijakan yang memadai. Ia berpendapat, Tiongkok tidak kekurangan tenaga penggerak dalam memelihara pertumbuhan pesat, sehingga perkembangan ekonomi Tiongkok dalam dilaksanakan secara berkelanjutan.