Dewan Keamanan PBB baru-baru ini sepakat meluluskan resolusi nomor 2166, di mana mengecam keras insiden kecelakaan udara Malaysia Airlines (MAS) MH17, sementara itu PBB juga medesak semua pihak terlibat harus memberikan kerja sama penuh dalam penyelidikan internasional. Untuk itu, Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi, yang sedang mendampingi kunjungan Xi Jinping di Amerika-Latin, menyampaikan pendirian pemerintah Tiongkok. Berdasarkan pembicaraan Wang Yi, Wakil direktur Institut Riset Masalah Internasional Tiongkok Ruan Zongze menunjukkan, pencarian penyebab kecelakaan udara pesawat MH17 tidak boleh dilakukan secara subjektif atau terburu-buru.
Keputusan Dewan Keamanan mendukung mengadakan penyelidikan internasional yang menyeluruh, tuntas dan independen terhadap jatuhnya pesawat MH17, dan berdasarkan patokan penerbangan sipil internasional. Untuk itu Menlu Tiongkok Wang Yi mengatakan, Tiongkok selalu mendukung penyelidikan internasional yang independen, adil dan objektif terhadap insiden tersebut, agar dapat menemukan penyebab sebenarnya. Dunia mencatat, dalam keputusan Dewan Keamanan tersebut, kata "ditembak jatuh" diubah menjadi "jatuh", perkataan ini merupakan kompromi bagi pihak Rusia.
Untuk itu, Ruan Zongze berpendapat, perkataan keputusan itu memang dicapai melalui perdebatan sengit, akhirnya berbagai pihak mencapai kompromi. Keputusan tersebut mencerminkan pula pendirian Tiongkok. Organisasi Penerbangan Sipil Internasional harus memainkan fungsi dominasi dan profesional dalam penyelidikan internasional. Kenyataan harus ditemukan berdasarkan penyelidikan, dan tidak boleh melakukan perkiraan berdasarkan kepentingan politik.
Ruan Zongze berpendapat, penyelidikan harus dilakukan di lapangan kejadian. Keputusan Dewan Keamanan juga sudah jelas meminta semua pihak untuk merealisasikan gencatan senjata, agar inspektur dapat melakukan penyelidikan secara bebas.
Tiga hari yang lalu, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan, menurut datanya, dua pesawat tempur Su-25 Ukraina sempat mendampingi penerbangan di 3 hingga 5 kilometer sebelah pesawat MH17, sehingga MH17 keluar dari rute penerbangannya. Namun hal itu dibantah tegas oleh Presiden Ukraina.
Ruan Zongze berpendapat, saat ini harus ada satu badan yang dapat dipercaya, berwibawa, netral dan profesional untuk melakukan penyelidikan independen atas insiden tersebut. Badan tersebut boleh mengadakan analis atas semua data terkait dari Rusia maupun Ukraina, kemudian menemukan kenyataannya. Tiongkok berpendapat, Organisasi Penerbangan Sipil Internasional harus berfungsi krusial dan profesional dalam penyelidikan tersebut.