Semakin banyak bukti memperlihatkan bahwa perubahan iklim telah membawa dampak negatif bagi kesehatan manusia. Perbaikan iklim dipercaya akan menyelamatkan jiwa dalam jumlah sangat besar. Konferensi tentang kesehatan dan iklim digelar di Jenewa kemarin (27/8). Dalam konferensi tersebut terutama dibahas upaya global untuk menghadapi ancaman perubahan iklim terhadap kesehatan umum.
Konferensi di Jenewa tersebut dihadiri para pejabat dari berbagai lembaga PBB, menteri kesehatan berbagai negara, serta ahli dan wakil dari lembaga swadaya masyarakat yang membidangi penelitian iklim dan pembangunan berkelanjutan. Dalam konferensi tersebut para hadirin terutama bertukar pendapat mengenai dua topik utama, yakni peningkatan kemampuan lembaga kesehatan untuk menghadapi risiko kesehatan akibat perubahan iklim, dan kedua, aksi yang harus diambil untuk mengurangi perubahan iklim demi perbaikan taraf kesehatan. Direktur Jenderal WHO, Margaret Chan mengatakan bahwa semakin banyak bukti menyatakan perubahan iklim kian mengancam kesehatan manusia.
WHO menunjukkan, walaupun pemanasan global akan membawa manfaat bagi sebagian daerah, termasuk penambahan produksi bahan pangan dan sebagainya, namun secara keseluruhan perubahan iklim membawa dampak negatif bagi kesehatan manusia. Perubahan iklim secara langsung mempengaruhi unsur-unsur sosial dan lingkungan yang berkaitan dengan kesehatan, termasuk udara, air minum, persediaan bahan pangan dan habitat yang aman bagi manusia.
Andaikata kita dapat mengambil tindakan yang efektif, maka fenomena perubahan iklim bukan mustahil diperlamban atau diredakan. Upaya yang dapat kita lakukan antara lain mengubah kebijakan energi dan transportasi guna mengurangi emisi udara rumah kaca. Upaya peredaan polusi udara dipercaya akan dapat menyelamatkan jutaan jiwa.