Perdana Menteri India Narendara Modi kemarin (29/09) mulai mengadakan kunjungan resmi ke AS. Pemimpin kedua negara akan mengadakan pembahasan mengenai serangkaian masalah yang menjadi perhatian bersama untuk memperluas dan memperdalam hubungan kemitraan strategis antara India dan AS. Meski demikian, ada analis berpendapat bahwa AS tidak begitu menantikan terobosan penting hubungan kedua negara melalui kunjungan Modi kali ini.
Sejak diumumkannya kabar kunjungan Modi ke AS, opini umum AS berpendapat, kunjungan Modi kali ini dapat disimpulkan dengan 2 kata, yaitu ekonomi dan strategi. Bagi pemerintah Modi yang baru berkuasa, tugas mendesak adalah menyelesaikan masalah perkembangan ekonomi dan lowongan kerja di India.
Sedangkan pembicaraan dengan Presiden AS Barack Obama lebih banyak terpusat pada kerja sama di bidang strategi keamanan kedua pihak.
Selain situasi Afghanisatan, masalah Suriah dan Irak juga adalah topik bahasan. AS tentu berharap dapat membahas mengenai kerja sama di bidang perubahaan iklim.
Mengenai persetujuan apa yang akan tercapai, Periset senior Komisi Hubungan Luar Negeri wadah pemikir pemerintah AS berpendapat bahwa hasil pembicaraan mungkin akan mencapai persetujuan di bidang ekonomi dan bukan di bidang politik. Akan tetapi, pakar lain mengatakan bahwa India yang ekonominya tengah berkembang pesat akan memainkan peranan yang lebih besar dalam urusan internasional, dan akan menjadi tenaga dukungan bagi AS dalam melaksanakan strategi Asia Pasifik serta perang anti terorisme. Oleh karena itu, AS membutuhkan peran India. Di pihak lain, India juga memperoleh banyak keuntungan dengan mengembangkan hubungan dengan AS.