Menteri Luar Negeri Korea Utara (Korut) Ri Su Yong yang sedang berkunjung ke Rusia kemarin (1/10) mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov. Mereka bertukar pendapat mengenai hubungan bilateral dan memulihkan pembicaraan enam pihak masalah nuklir Semenanjung Korea.
Dalam jumpa pers pasca pertemuan, Lavrov menunjukkan bahwa Korut adalah tetangga dan mitra tradisional Rusia. Tahun-tahun belakangan ini, kedua negara mencapai hasil yang baik di bidang dialog politik, membangun hubungan perdagangan, dan juga meningkatkan hubungan di bidang parlemen, pemerintah dan daerah. Ia juga menekankan bahwa sikap Rusia untuk mengembangkan hubungan rukun tetangga Rusia dan Korut tidak akan berubah.
Selain kerja sama bilateral, menlu kedua negara juga bertukar pendapat mengenai keadaan asia timur laut dan pembentukan sistem baru keamananan kerja sama Asia Pasifik. Penyelesaian masalah nuklir Semenanjung Korea merupakan titik berat dalam pertemuan kedua pihak. Jika Korut terus memilih jalan nuklir, ini tidak hanya mengancam keamanan kawasan, tetapi juga mempengaruhi perkembangan hubungan kedua negara. Lavrov mengatakan meskipun masih ada kesulitan, tapi masih ada kemungkinan untuk memulihkan kembali pembicaraan enam pihak mengenai masalah nuklir Korea.
Menlu kedua negara juga mendiskusikan masalah-masalah titik panas internasional, antara lain krisis Ukraina, keadaan Timur Tengah, masalah nuklir Iran dan keadaan Afrika Utara. Mereka berjanji akan terus memelihara kerja sama dan koordinasi erat mengenai urusan internasional.
Analis berpendapat bahwa Korut mengalami sanksi luas dari masyarakat internasional pasca uji coba nuklir, untuk memecah keadaan ini, Korut sangat perlu memperbaiki hubungan dengan negara-negara terkait, mengadakan kerja sama politik dan perdagangan. Rusia juga aktif mencari mitra baru dan memperkokoh landasan kerja sama dengan mitra tradisional oleh karena menderita sanksi dari dunia Barat. Nasib dan kebutuhan yang sama membuat hubungan kedua negara semakin erat.