XINHUA: Sidang Pleno ke-4 Komite Sentral ke-18 Partai Komunis Tiongkok (PKT) dibuka di Beijing hari ini (20/10). Dalam sidang tersebut PKT sebagai partai berkuasa akan membahas masalah penyelenggaraan negara dengan berlandaskan hukum. Ini merupakan pertama kalinya PKT membahas masalah itu dalam sidang pleno. Dalam sidang kali ini akan dikeluarkan gagasan penyelenggaraan negara berdasarkan hukum edisi eskalasi. Hasil-hasil dari sidang tersebut tidak hanya akan membawa nuansa baru bagi politiknya, tapi juga akan memberikan manfaat bagi perekonomian Tiongkok yang saat ini menghadapi tekanan menurun dalam proses transformasi.

Ekonomi Tiongkok telah mencapai hasil cemerlang hingga saat ini. Pertumbuhan ekonomi Tiongkok dalam laju cepat khususnya sejak pelaksanaan reformasi dan politik keterbukaan dijuluki sebagai "keajaiban Tiongkok". Pemberlakuan tata hukum yang semakin sempurna berfungsi sebagai pengawal bagi efisiensi tinggi operasi pasar sehingga ekonomi Tiongkok dapat mengembangkan potensinya yang sangat besar.

Akan tetapi, tata hukum yang melindungi operasi ekonomi masih relatif lemah, bahkan masih menghadapi banyak masalah dan kontradiksi yang kompleks.

Lemahnya tata hukum di Tiongkok merupakan rintangan utama yang menghalangi proses transformasi ekonomi Tiongkok saat ini sehingga sangat memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Masalah tersebut akan diselesaikan secara berangsur-angsur setelah pemberlakuan gagasan penyelenggaraan pemerintahan edisi eskalasi, sehingga ekonomi Tiongkok akan memperoleh daya pendorong yang baru.

Chi Fulin merupakan seorang ahli yang menekuni reformasi dan pembangunan Tiongkok. Ia mengatakan, masyarakat berharap Sidang Pleno ke-4 kali ini dapat meluluskan peta jalan penyelenggaraan negara berdasarkan hukum dan mendorong pemerintah mengambil tindakan pragmatis dan kuat dalam bidang administrasi pasar, reformasi sistem kehakiman,dan peningkatan legislasi terkait reformasi, agar dapat memperkokoh dasar hukum bagi ekonomi pasar supaya dapat mengembangkan potensi yang lebih besar pada masa mendatang.