Upacara pelantikan Presiden Indonesia Joko Widodo dan Wakil Presiden Yusuf Kalla diadakan di Gedung DPR Jakarta kemarin(20/10). Jokowi dalam pidatonya menyerukan rakyat Indonesia untuk bersatu demi membangun Indonesia menjadi negara yang utuh, ekonomi yang maju dan kebudayaan yang unik. Ia juga menyatakan, masa depan bangsa Indonesia akan difokuskan di laut, ia akan berupaya mengembangkan industri laut dalam waktu jabatan lima tahun mendatang, dan menjadikan Indonesia sebagai negara laut yang kuat.
Rakyat Indonesia percaya Jokowi berkuasa secara bersih, dan jika menjadi pemimpin tertinggi, ia akan memimpin Indonesia dalam menempuh jalan yang bersih, reformasi, dekat dengan rakyat, makmur dan bahagia.
Pemilu kali ini membentuk dua kamp besar yakni Pihak Merah Putih yang dipimpin Prabowo dan Pihak Kemakuran Indonesia yang mendukung Jokowi. Kekuatan kedua kamp hampir sama, jika Federasi Kemakmuran Indonesia merebut pemerintahan, Federasi akan merebut hak pimpinan DPR dan MPR.
Menjelang upacara pelantikan, Jokowi pernah ke tempat tinggal Prabowo untuk merayakan hari ulang tahunnya yang ke-63. Kedua pemimpin mencapai persetujuan yakni memelihara penyatuan dan persatuan RI.
Seusai pembicaraan, Prabowo dalam jumpa pers menyerukan agar Federasi Merah Putih mendukung pemerintahan Jokowi. Prabowo juga menuntut pendukungnya untuk tidak terjadi perselisihan politik sebagai sumber pemecahan negara.
Para analis berpendapat, berbagai kesulitan dan halangan telah ditaruh di depan pemerintah. Di bidang politik, kursi DPR dan MPR telah dikontrol Federasi Merah Putih. Maka banyak orang yang mengkhawatirkan pekerjaan pemerintah baru akan diganggu oleh pihak oposisi.
Masalah ekonomi juga serius, beberapa badan internasional memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan di bawah 5,8 persen tahun depan.
Jokowi berniat meningkatkan tunjangan harga minyak agar mempermudah keuangan. Tindakan yang ditentang rakyat mungkin akan mendatangkan pengaruh negatif. Maka, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan melamban pada pertengahan pertama tahun 2015.
Rakyat Indonesia menantikan pemimpin baru Jokowi dapat bekerja sama erat dengan Kalla agar dapat mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut, karena kemakmuran negara jauh lebih penting daripada kepentingan partai.