Dekan Institut Konfusius Universitas Al Azhar Indonesia Huang Bin kemarin (21/10) mengatakan kepada wartawan, sejak berdirinya institut ini pada tahun 2010, Institut Konfusius telah mendapat perhatian dan bantuan dari berbagai kalangan masyarakat dan mendapat penilaian positif dari tokoh-tokoh yang bersahabat dengan Tiongkok.
Huang Bin mengatakan, mengenai Institut Konfusius, Mantan Wakil Menteri Pendidikan Nasional Indonesia Fasli Jalal pernah menyatakan, bahasa Mandarin merupakan salah satu bahasa yang paling penting di dunia, dan menguasai bahasa Mandarin bermanfaat bagi kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok. Ujian level bahasa Mandarin yang diselenggarakan di Indonesia atau mendorong tokoh-tokoh berbagai kalangan untuk ambil bagian dalam ujian tersebut bermanfaat bagi peningkatan level bahasa Mandarin di kalangan siswa Indonesia. Hal ini sangat bermanfaat dalam menjadikan bahasa Mandarin sebagai rantai kuat dalam pelaksanaan seluruh program kerja sama pendidikan.
Wakil Profesor dari Universitas Bina Nusantara Indonesia Tirta Mursitama menunjukkan, kini Institut Konfusius sudah menjadi alat utama bagi Tiongkok untuk memperlihatkan kekuatan lunak di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Ia yakin bahwa lembaga tersebut mampu mendorong pengertian dan kemajuan antara Indonesia dan Tiongkok.
Mantan Rektor Universitas Al Azhar, Profesor Zuhal berpendapat, berdirinya Institut Konfusius merupakan hasil pertukaran dan kerja sama antara kedua pihak, berdirinya institut tersebut mempunyai arti historik bagi hubungan antara Indonesia dan Tiongkok di masa depan. Ia mengharapkan Institut Konfusius dapat memainkan peranan jembatan dalam mendorong kerja Tiongkok-Indonesia. Sementara itu, Profesor Zuhal juga mengharapkan Institut Konfusius dapat mendorong kerja sama antara kedua universitas dan kedua negara.