Menurut KCNA, Korea Utara menyebut hubungannya dengan Korea Selatan (Korsel) saat ini berada di perempatan jalan, yakni dialog atau perang. Korut menghimbau Korsel tidak mengambil tindakan provokatif.
Korut dalam sebuah pernyataannya mengatakan, pemimpin tertinggi Korut Kim Jong-Eun telah mengirim delegasi senior berkunjung ke Incheon, Korsel pada 4 Oktober lalu. Kunjungan itu adalah untuk kerujukan dan persatuan nasional, sekaligus untuk membuka situasi baru perdamaian dan penyatuan kembali tanah air. Korut menuntut Korsel menghentikan segala fitnah dan mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya bentrokan militer. Korut menyatakan, nuansa perbaikan hubungan kedua pihak semakin mendingin karena provokasi otoritas Korsel baru-baru ini.
Pernyataan mengatakan, Korsel berkali-kali melakukan provokasi di daerah titik panas dan sensitif militer, sehingga Korut meragukan kejujuran Korsel dalam perbaikan hubungan antara kedua pihak. Korut mendesak Korsel melepaskan pikiran konfrontasi dan menempuh jalan perbaikan hubungan antara Korea Utara dan Kora Selatan.