"Kemarin pagi pukul 10, terdengar suara tembakan di dalam gedung parlemen. Diberitakan, seorang pria yang memegang senapan menyerbu ke dalam gedung parlemen dan melepaskan tembakan terhadap kaki seorang satpam, kepala pengawal gedung parlemen lari keluar dari kantornya setelah mendengar suara tembakan dan melepaskan tembakan terhadap penyerbu dan akhirnya menewaskan penyerbu. Sebelumnya, terjadi kasus tembakan di Tugu Memorial Perang dekat gedung parlemen, seorang prajurit yang menjaga tugu memorial mengalami serangan tembak dan tewas setelah dilarikan ke rumah sakit. Dua orang lainnya luka-luka dan kini berada dalam kondisi stabil. Sejauh ini, tidak diketahui apakah kedua kasus tembakan tersebut dilakukan oleh satu penembak atau beberapa orang, namun pihak kepolisian Ottawa menghimbau para warga untuk tetap berwaspada."
Sementara itu, Markas Besar Tentara Pertahanan Amerika Utara sudah siap untuk menanggapi peristiwa serangan udara. Sedangkan tentara dan anggota militer yang ditempatkan di Provinsi Quebec dituntut mengenakan pakaian biasa apabila keluar dari barak militer, terhindar menjadi sasaran serangan teroris.
Pada awal bulan ini, pemerintah Kanada mengumumkan akan mengerahkan jet tempur dan pesawat pengintai untuk berpartisipasi dalam aksi militer yang dipimpin oleh AS terhadap "Negara Islam" atau ISIS. Dua hari sebelumnya, di parkiran sebuah toko swalayan dekat pangkalan AU di Provinsi Quebec, seorang ekstremis dengan mengendarai mobil mendobrak dua prajurit, salah seorang di antaranya tewas, ekstremis tersebut akhirnya ditembak tewas oleh pihak kepolisian.
Presiden AS Barack Obama di Gedung Putih mengatakan kepada wartawan, ia menyebut kasus tembakan tersebut sebagai tragedi.
Obama menegaskan, AS dan Kanada berpendirian sama dalam masalah anti terorisme baik di masa lalu maupun di masa depan. Kini, kelas siaga keamanan di Washington sudah dinaikkan, bahkan juga di tempat pemakaman nasional Arlington tentara AS. Pihak kepolisian New York juga memperketat penjagaan di Konsulat Jenderal Kanada.