Tiongkok akan meresmikan Bank Investasi Infrastruktur Asia atau Asia Infrastructure Investment Bank (AIIB) pada 24 Oktober. Bank AIIB akan mengutamakan pembangunan Jalan Sutra Baru memenuhi prakarsa Presiden Tiongkok Xi Jinping. Pembangunan Jalan Sutra Baru adalah untuk membuka jalur perdagangan baru ke Eropa. Saat ini 20 lebih negara menyatakan keinginan untuk bergabung dalam AIIB. Semua negara anggota ASEAN menyatakan sambutan terhadap pembentukan bank tersebut. Apalagi semua negara ASEAN kecuali Indonesia akan bergabung dalam bank tersebut selaku negara pendiri.
Gagasan tentang pembentuk AIIB diajukan oleh Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam lawatannya ke Indonesia tahun lalu. Dalam pertemuan Konferensi Interaksi dan Keyakinan Asia ( CICA) pada Mei lalu, Xi Jinping menunjukkan, Tiongkok akan mengintensifkan pembangunan Jalur Ekonomi Jalan Sutra dan Jalan Sutra Laut Abad ke-21, dan untuk itu akan sedini mungkin mengoperasikan bank AIIB. Usulan Tiongkok tersebut menarik minat beberapa negara Eropa serta Australia, Indonesia dan Korea Selatan.
Bank AIIB pada awalnya akan beranggotakan 21 negara sebagai pendiri, termasuk India. Indonesia menyatakan akan bergabung dalam AIIB setelah mengakhiri pelantikan presiden baru.
Indonesia adalah salah satu negara yang paling awal menyatakan minat terhadap pembentukan bank investasi tersebut, namun terlambat menjadi negara pendiri karena pemilu presiden yang baru saja berakhir. Indonesia menyatakan akan sesegera mungkin bergabung dalam bank tersebut setelah berakhirnya pelantikan presiden baru. Negara-negara ASEAN lainnya juga menyatakan sambutan terhadap pembentukan AIIB dan akan bergabung dalam bank tersebut selaku pendiri.
Menurut perkiraan Bank Pembangunan Asia (ADB), investasi infrastruktur Asia setiap tahun akan memakan biaya sebanyak US$ 800 miliar. Selain itu masih butuh US$ 300 miliar untuk pembangunan infrastruktur regional. Kebutuhan itu tidak bisa dipenuhi lembaga-lembaga keuangan yang ada sekarang. Pemerintah Tiongkok pernah mengajukan perlunya meningkatkan kapital AIIB hingga US$ 100 miliar, yang hampir sama dengan 2/3 dana yang dimiliki ADB yang didominasi AS dan Jepang. AIIB diharapkan akan memainkan peranan penting bagi pembangunan infrastruktur dan konektivitas di negara-negara Asia, khususnya negara-negara ASEAN.