Organisasi ekstrim ISIS sedang mengumpulkan dana, sedangkan AS sedang mencoba memutuskan sumber dananya melalui berbagai cara. Demikian dikatakan seorang pejabat tinggi Departemen Keuangan AS kemarin(23/10).
Wakil Menteri Keuangan AS untuk urusan moneter dan anti teror David Cohen kemarin di Washington mengatakan, sumber dana ISIS berbeda dengan organisasi teror lain, ISIS mencari dana melalui penjualan minyak bumi, pembajakan, pencurian dan menerima sumbangan dari pendukungnya.
Cohen mengatakan, menurut perkiraaan AS, sejak pertengahan Juni, ISIS setiap harinya mendapat US$ 1 juta melalui penjualan minyak bumi, sedangkan rasom yang didapat sekurang-kurangnya US$ 20 juta. Kebanyakan pendapatan ISIS bersumber dari kegiatan kejahatan dan teror yang dilakukan di tempat pengontrolannya.
Cohen mengatakan, selain organisasi teror yang mendapat dukungan dari negara tertentu, ISIS mungkin adalah organisasi teror dengan dana terbanyak.
Cohen dalam jumpa pers di Gedung Putih mengatakan, AS sedang berupaya menghentikan penjualan minyak bumi untuk ISIS dan mencantumkannya ke dalam daftar nama hitam, sementara itu ia mengharapkan negara-negara lain juga dapat menghentikan ransom kepada ISIS.