Menjelang pembukaan Konferensi Iklim Lima PBB yang jatuh pada awal Desember mendatang, Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Tiongkok kemarin (25/11) mengumumkan Laporan 2014 'Kebijakan dan Aksi Tiongkok untuk Menangani Perubahaan Iklim'. Laporan tersebut secara menyeluruh memperkenalkan sejumlah kebijakan yang dilakukan Tiongkok untuk menangani perubahaan iklim serta hasil-hasil yang tercapai.
Laporan terdiri dari 7 bagian, antara lain memperlambat perubahaan iklim, menyesuaikan diri dengan perubahaan iklim, melakukan percobaan dan percontohan pembangunan secara rendah karbon, pembinaan kemampuan, partisipasi masyarakat, pertukaran dan kerja sama internasional serta mendorong proses multilateral dalam penangangan perubahaan iklim.
Wakil Menteri Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Tiongkok Xie Zhenhua menyatakan, pemerintah Tiongkok sangat mementingkan masalah perubahaan iklim. Mulai dari 2013, Tiongkok telah mencapai hasil luar biasa dalam upaya penanganan perubahaan iklim, melalui percepatan restrukturisasi industri, penghematan enegi dan peningkatan efensiensi energi, pengoptimalan struktur energi, penambahan devisa karbon. Emisi karbon dioksida per unit PDB sepanjang 2013 menurun 4,3 persen dibanding tahun 2012, yang berarti menurun 28,56 persen dibanding tahun 2005.
Laporan menekankan, Tiongkok akan terus mementingkan fungsi pasar dalam alokasi sumber daya, terus mempercepat penyusunan Undang-Undang perubahaan iklim, terus mendorong kerja sama bilateral perubahaan iklim, agar memberikan kontribusi lebih besar untuk memelihara lingkungan iklim global.