Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) yang berbasis di Paris, Perancis kemarin (25/11) mengumumkan laporan evaluasi Gambaran Ekonomi Dunia Ke Depan, dan telah menganalisis kecenderungan perkembangan ekonomi, masalah dan tantangan yang dihadapi negara anggota dan negara pasar baru dalam peningkatan ekonomi dalam dua tahun ke depan.
Laporan tersebut memperkirakan, laju pertumbuhan ekonomi sedunia tahun ini dan tahun depan masing-masing akan mencapai 3,3 persen dan 3,7 persen, langkah pertumbuhan melamban. Peningkatan Produk Domestik Bruto 34 anggota OECD pada tahun 2015 dan 2016 diharapkan dapat mencapai 2,3 persen dan 2,6 persen, di antaranya ekonomi Amerika Serikat berkecenderungan baik, peningkatan PDB AS akan menjadi 2,2 persen dan 3,1 persen dalam dua tahun ke depan. Laju pertumbuhan ekonomi di Jepang dan kawasan Euro tetap lesu, diperkirakan laju pertumbuhan PDB di kawasan Euro dalam dua tahun ke depan masing-masing 1,1 persen dan 1,7 persen, sedangkan laju pertumbuhan PDB Jepang hanya 0,8 persen dan 1 persen. Sementara itu, OECD menyatakan, komunitas ekonomi baru yang diwakili oleh Tiongkok adalah mesin perkembangan ekonomi dunia pada masa depan, jika dibandingkan Jepang dan kawasan Euro. Laporan tersebut memperkirakan, laju pertumbuhan PDB Tiongkok pada tahun 2016 akan mencapai 6,9 persen.