Jawatan Maritim dan Atmosfir Nasional AS dalam laporannya kemarin mengatakan, Kutub Utara yang dijuluki sebagai lemari es bumi tahun ini terus memanas dengan laju dua kali lipat dibandingkan daerah-daerah lain di dunia. "Efek Pembesaran Kutub Utara" yang berlangsung selama 30 tahun ini dengan nyata mengubah sistem ekologi Kutub Utara. Lebih banyak bukti menunjukkan bahwa jumlah beruang Kutub Utara berkurang gara-gara itu.
Laporan Kutub Utara itu dipublikasi tiap tahun sejak tahun 2006. Laporan atahun dirampungkan bersama 63 ilmuwan dari 13 negara.
Pemanasan Kutub Utara tidak saja mendampak manusia dan lingkungan daerah yang rapuh itu dan juga memengaruhi keamanan, perdagangan dan iklim global.
Laporan mengatakan, laju pemanasan global dalam 10 tahun yang lalu cenderung mereda, tapi suhu di Kutub Utara terus naik dan lajunya dua kali lipat dibandingkan daerah-daerah lain. Di antaranya suhu di Alaska pada bulan Januari lalulebih tinggi 10 derajat Selsius dibandingkan masa sama tahun-tahun yang lalu dan merupakan rekor terbaru. Karena suhu naik, areal es laut Kutub Utara, tempat berhabitat dan berburu beruang Kutub Utara telah mengecil lebih-lebih pada musim panas.