Malaysia Sambut Pembangunan Jalan Sutra Laut melalui Penerapan Iptek Canggih
  2015-01-26 12:44:23  CRI

Konselor berpangkat duta Malaysia untuk Tiongkok, Ong Chong Yi mengusulkan pembangunan Jalan Sutra Laut abad 21 melalui penerapan iptek tinggi dan baru, termasuk penerapan fasilitas logistik dan pelabuhan yang canggih untuk mengembangkan logistik yang berhasil guna tinggi serta penerapan peranti lunak yang maju untuk mendirikan platform e-bisnis demi menurunkan biaya perdagangan dan meningkatkan efisiensi perdagangan antar negara.

Ong Chong Yi menyatakan hal itu dalam pidatonya di depan Forum Ekonomi Media Berbahasa Mandarin Dunia yang digelar belum lama berselang. Ong menyatakan, dalam beberapa tahun terakhir, hubungan bilateral Malaysia dan Tiongkok mengalami perkembangan pesat baik di bidang politik, ekonomi maupun komunikasi non pemerintah. Bidang kerja sama antara kedua negara semakin diperluas dan isinya semakin diperpadat. Volume perdagangan Malaysia dan Tiongkok pada tahun lalu tercatat US$ 100 miliar ke atas, berarti Malaysia tetap merupakan mitra perdagangan terbesar di antara negara-negara anggota ASEAN bagi Tiongkok. Selain itu, kerja sama antara perusahaan kedua negara telah beralih dari sektor manufaktur yang tradisional ke sektor dengan nilai tambah tinggi dan padat modal.

Ong Chong Yi mengatakan, Malaysia aktif mendorong pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN dan pemberlakuan Zona Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN (CAFTA). Sejak pemberlakuan CAFTA secara menyeluruh pada tahun 2010, volume perdagangan Tiongkok-ASEAN meningkat signifikan. Volume perdagangan antara Tiongkok dan ASEAN sepanjang tahun 2014 meningkat 8,3 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya untuk mencapai US$ 480,4 miliar, atau naik 64 persen dibanding volume sebesar US$ 292,7 miliar pada tahun 2010. Ini membuktikan bahwa CAFTA dengan populasi 1,9 miliar jiwa telah menciptakan daya penggerak yang berkelanjutan bagi perusahaan. Selain itu, Tiongkok telah menciptakan daya pendorong putaran baru bagi integrasi regional. Gagasan Tiongkok tentang pembangunan Jalan Sutra Laut Abad 21 dan Jalur Ekonomi Jalan Sutra Laut (One Belt and One Road/OBOR), pembentukan Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) dan pemberlakuan CAFTA edisi eskalasi pasti akan membawa peluang perkembangan yang baru bagi perusahaan di kawasan ini.

Pelabuhan Selat Malaka pada abad ke-15 merupakan salah satu pelabuhan yang paling sibuk di dunia. Pelabuhan itu memainkan fungsi besar dalam perdagangan internasional waktu itu. Ong Chong Yi mengatakan, saat ini Selat Malaka tetap merupakan salah satu jalur pelayaran tersibuk dunia walaupun 6 abad sudah berlalu. Yang berbeda ialah, barang perdagangan utama antara Malaysia dan Tiongkok sudah berubah dari produk sutra, porselen, laga dan bumbu lainnya pada enam abad lalu menjadi produk elektronik, barang petro kimia, minyak kelapa sawit dan lain sebagainya yang mempunyai nilai tambah tinggi.

Ong Chong Yi seterusnya mengatakan, tahun lalu merupakan peringatan 40 tahun penggalangan hubungan diplomatik penuh Malaysia dan Tiongkok. Pemimpin Malaysia, termasuk Yang Dipertuan Agung Malaysia dan Perdana Menteri disambut dengan upacara penghormatan kenegaraan penuh ketika melakukan kunjungan ke Tiongkok. Malaysia tahun lalu berperan sebagai negara tamu kehormatan Negosiasi Investasi Kota Xiamen Tiongkok ke-18. Tahun ini Malaysia berperan sebagai ketua bergilir ASEAN dan akan terus berperan positif dalam mendorong kerja sama Tiongkok dan ASEAN.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040