Usulan Tiongkok untuk mendirikan Bank Investasi Infrastruktur Asia mendapat tanggapan positif dan dukungan luas. Kini, negara yang berminat sudah sebanyak 24 negara. Bank Investasi Infrastruktur Asia mewakili keinginan berbagai negara untuk mengupayakan perkembangan. Sebagai mekanisme inovasi, pembangunan Bank Investasi Infrastruktur Asia tidak saja bermanfaat bagi ekonomi dan kemakmuran Asia, tetapi juga akan mendorong penertiban moneter global. Mantan Sekretaris Perdana Menteri Malaysia yang kini menjabat sebagai periset senior Universitas Teknologi Nanyang Singapura, Ei Sun Oh mengatakan, pembangunan Bank Investasi Infrastruktur Asia mempunyai arti penting bagi Asia Tenggara. Pembangunan bank tersebut berada pada waktu yang tepat bagi negara-negara berkembang di Asia. Di satu pihak, bank tersebut memfokuskan pembangunan infrastruktur yang diperlukan bagi perkembangan mendesak sebagian besar daerah di Asia. Keterbelakangan infrastruktur sulit memenuhi permintaan di bidang-bidang pendidikan, kesehatan dan merintis usaha, sedangkan pembangunan infrastruktur akan mendorong perkembangan ekonomi berbagai negara, rakyat setempat dapat menikmati hasil kemakmuran. Di pihak lain, Bank Investasi Infrastruktur Asia akan mendorong perdamaian regional, misalnya India dan Pakistan berkeinginan untuk menjadi anggota sponsor, Filipina dan Vietnam juga telah menandatangani memorandum. Berbagai negara mengesampingkan perselisihan dan bergandengan tangan untuk mengembangkan infrastruktur regional.
Kontak perdagangan negara-negara Asia Tenggara dengan Tiongkok sudah bersejarah lama. Selama tahun-tahun terakhir, kebangkitan Tiongkok di bidang ekonomi telah mendorong perkembangan ekonomi negara-negara Asia Tenggara. Kemajuan pembangunan infrastruktur telah meningkatkan interkonektivitas Asia Tenggara dengan Tiongkok, sekaligus mendorong pengintegrasian ekonomi antar negara-negara Asia Tenggara serta negara-negara Asia Tenggara dengan Tiongkok. Hal itu mempunyai arti penting baik bagi pembangunan komunitas ekonomi Asia pada tahun ini, maupun bagi persetujuan kemitraan ekonomi regional yang sedang dalam perundingan.
Ei Sun Oh mengatakan, sebagai sponsor pembangunan Bank Investasi Infrastruktur Asia, Tiongkok memainkan peranan penting pada tiga aspek. Yang pertama ialah, ditinjau dari sudut kekuatan ekonomi, di antara negara-negara anggota yang berniat menjadi sponsor, Tiongkok menempati urutan pertama. Oleh karena itu, di bidang investasi dan sebagai "penjamin" dana bank tersebut, Tiongkok mampu menanggung kewajiban, maka negara-negara lainnya lebih berkeyakinan. Yang kedua, keberhasilan yang dicapai Tiongkok dalam reformasi dan keterbukaan selama 30 tahun terakhir sudah mendapat pengakuan umum, Tiongkok bersedia membagikan pengalaman perkembangannya dengan negara-negara lain, agar negara-negara di kawasannya juga mendapat manfaat. Yang ketiga, Bank Investasi Infrastruktur Asia berkaitan erat dengan konsep "satu sabuk satu jalur" dan saling mengisi. Pembangunan jalur ekonomi Jalan Sutra dan Jalan Sutra maritim abad ke-21 harus menjadikan infrastruktur transportasi yang sempurna sebagai prasyarat. Interkonektivitas infrastruktur transportasi akan membawa peluang bagi kemakmuran seluruh Asia.