Presiden Tiongkok Xi Jinping kemarin (26/3) di Beijing mengadakan pertemuan dengan Presiden Indonesia Joko Widodo. Pemimpin kedua negara menyimpulkan pengalaman sukses dalam perkembangan hubungan kedua negara, menyusun perancangan dan pengaturan atas kerja sama di masa depan. Kedua pihak sepakat untuk mendorong perkembangan kemitraan strategis komprehensif di atas dasar perkembangan hubungan persahabatan selama 65 tahun, memberikan sumbangan untuk perdamaian, kestabilan dan kemakmuran regional dan internasional.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Xi Jinping menegaskan, Tiongkok dan Indonesia memikul tugas yang sama dalam merealisasi perkembangan negara dan mendorong peningkatan kesejahteraan rakyat. Kedua negara perlu meningkatkan saling percaya strategis, memelihara pertukaran lapisan tinggi, membentuk mekanisme kerja sama bilateral, mengintensifkan kerja sama antara partai politik dan pertukaran daerah, membagikan pengalaman pemerintahan. Pihak Tiongkok bersedia memanfaatkan Bank Investasi Infrastruktur Asia dan Dana Jalan Sutra, mendukung Indonesia untuk membangun "Jalan Kecepatan Tinggi Maritim", dengan aktif berpartisipasi dalam pembangunan pelabuhan, jalan kereta api kecepatan tinggi, bandar udara, pembuatan kapal dan zona khusus ekonomi pantai. Kedua pihak perlu meningkatkan kerja sama di bidang-bidang maritim, ekonomi, perdagangan, energi, tenaga listrik, pertanian, perikanan, iptek dan antariksa, dengan cepat mendorong pembangunan taman industri komprehensif. Pihak Tiongkok menganjurkan perusahaan ikut serta dalam pembangunan Indonesia, memperluas skala investasi antara kedua pihak. Kedua pihak perlu mengintensifkan kerja sama di bidang pertahanan dan penegakan hukum, bersama-sama memberantas kejahatan transnasional. Kedua pihak bersama-sama merancang dan menyelenggarakan aktivitas perayaan genap 65 tahun penggalangan hubungan diplomatik, mendorong pertukaran dan kerja sama antara pemuda, keagamaan dan keilmuan. Tiongkok mendukung Indonesia untuk menyelenggarakan aktivitas perayaan genap 60 tahun Konferensi Bandung, mendorong negara-negara Asia dan Afrika untuk meningkatkan saling percaya, memperdalam kerja sama dan merealisasi perkembangan bersama. Tahun ini adalah genap 70 tahun kemenangan perang anti Fasis, Tiongkok berharap kedua negara menyelenggarakan kegiatan peringatan, memelihara perdamaian dunia.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo menyatakan, Indonesia dan Tiongkok adalah negara tetangga dan sahabat yang akrab. Memasuki abad ke-21, konfigurasi ekonomi dan politik internasional mengalami perubahan besar, Indonesia dan Tiongkok yang merupakan negara besar berkembang seharusnya memainkan peranan yang lebih besar dalam urusan internasional. Berbagai negara seharusnya menyerukan penghentian kekerasan pada saat genap 70 tahun kemenangan Perang Dunia Kedua, menyelesaikan masalah titik panas melalui dialog. Indonesia mengharapkan Presiden Xi Jinping menghadiri aktivitas peringatan genap 60 tahun Konferensi Bandung. Kini, Indonesia dan Tiongkok berupaya mengembangkan ekonomi, meningkatkan taraf kehidupan rakyat. Indonesia menyambut perusahaan milik negara dan perusahaan swasta Tiongkok berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur, antara lain pelabuhan, bandar udara dan bendungan serta pembangunan zona khusus ekonomi. Presiden Joko Widodo mengharapkan kedua pihak dapat memperluas skala pertukaran mata uang, berupaya agar perdagangan kedua negara mencapai US$ 150 miliar pada tahun 2020. Indonesia menyambut lebih banyak turis Tiongkok, dalam rangka memperluas pertukaran di bidang sosial dan budaya. Indonesia bersedia bersama bekerja sama dengan pihak Tiongkok di bidang anti korupsi, anti terorisme, penegakan hukum dan pemberantasan kejahatan transnasional.
Seusai pertemuan, pemimpin kedua negara menghadiri upacara penandatanganan dokumen kerja sama mengenai ekonomi, perdagangan, pembangunan infrastruktur, antariksa, perpajakan dan pertolongan di atas laut.