Tiongkok, Pendorong dan Pelaksana Semangat Bandung
  2015-04-24 11:02:46  CRI

Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 di Jakarta berakhir kemarin (23/4). Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam pidatonya mengajukan beberapa usulan, termasuk peningkatan kerja sama Asia Afrika, kerja sama Selatan-Selatan dan kerja sama antara Selatan dan Utara.

KAA Bandung merupakan tonggak penting dalam sejarah hubungan antara negara-negara Asia dan Afrika. Pada masa awal berdirinya Republik Rakyat Tiongkok, hanya negara-negara sosialis dari Eropa Timur yang menjalin hubungan diplomatik dengan Tiongkok. Atas undangan pemerintah Indonesia waktu itu, delegasi Tiongkok yang diketuai Perdana Menteri Zhou Enlai menghadiri KAA Bandung pada tahun 1955. Pertemuan Asia dan Afrika pada masa itu sempat menimbulkan perdebatan serius karena perbedaan ideologi. Zhou Enlai atas nama pemerintah Tiongkok mengemukakan prinsip "mengusahakan persamaan dan mengesampingkan perbedaan" dalam konferensi tersebut. Berkat upaya itulah konferensi dapat terus berlangsung. Lima prinsip hidup berdampingan secara damai yang digagas Tiongkok dikembangkan lebih lanjut di KAA Bandung, dan diserap dalam Dasasila Bandung untuk dijadikan prinsip pembimbing yang penting bagi penanganan hubungan antar negara era baru.

Saat ini tidak sedikit negara Asia dan Afrika yang tertinggal di masa lalu telah berkembang menjadi kekuatan pertumbuhan yang baru di dunia. Negara yang dulunya lemah di bidang industri kini telah beralih menjadi raksasa industri. Di panggung internasional, sejumlah negara Asia dan Afrika yang dulunya terbilang lemah dan terbelakang, kini telah berkembang menjadi kekuatan yang dinamis, bahkan peserta dan perumus peraturan baru.

Tahun lalu volume produk domestik bruto negara-negara Asia dan Afrika mencapai proporsi 51 persen dari volume total seluruh dunia. Sekarang di benua Asia dan Afrika telah muncul banyak kekuatan ekonomi yang baru, termasuk Tiongkok. Dalam 30 tahun terakhir, agregat ekonomi Tiongkok meningkat hampir 70 kali lipat untuk menjadi kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia, serta negara terbesar perdagangan dan ekspor. Sumbangan Tiongkok terhadap ekonomi global selalu berada di peringkat pertama dalam beberapa tahun terakhir.

Xi Jinping dalam pidatonya dalam KAA di Jakarta mengatakan, dalam situasi yang baru, Tiongkok akan dengan teguh mendorong kerja sama Asia dan Afrika. Tiongkok akan meningkatkan kerja sama keamanan dan perdamaian dengan negara-negara Afrika, membantu mereka meningkatkan dayanya dalam pemeliharaan perdamaian, pemberantasan terorisme dan bajak laut. Tiongkok ingin bersama negara-negara Afrika melakukan kerja sama dalam pembangunan jalan kereta api, jalan tol, jaringan penerbangan regional dan lain sebagainya untuk mendorong proses industrialisasi Asia dan Afrika. Tiongkok akan memberlakukan tarif bea masuk nol persen terhadap 97 persen barang komoditi dari negara-negara yang paling tidak maju mulai tahun ini. Sementara itu, Tiongkok akan terus menyediakan bantuan tanpa syarat politik kepada negara-negara berkembang. Tiongkok akan berupaya bersama semua pihak terkait dalam pembangunan "Satu Sabuk Satu Jalan", bersama-sama membentuk Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB), serta berusaha memainkan peranan penyandang dana Jalan Sutra. Tiongkok akan berusaha bersama negara-negara terkait untuk memperbaiki platform Tiongkok-ASEAN, Forum Kerja Sama Asia-Afrika dan Organisasi Kerja Sama Shanghai. Tiongkok akan terus mendorong kerja sama Selatan-Selatan, bersama-sama memelihara perdamaian dan stabilitas dunia guna mendorong kemakmuran dan pembangunan bersama dunia.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040