KTT ke-9 Pelaksanaan Deklarasi Tindakan Berbagai Pihak Laut Tiongkok Selatan kemarin (29/7) digelar di Tianjin. Para diplomat Tiongkok dan ASEAN telah bertukar pendapat secara mendalam mengenai pelaksanaan Deklarasi secara menyeluruh serta peningkatan kerja sama pragmatis maritim. Berbagai pihak berpendapat bulat, yakni Deklarasi sesuai dengan kepentingan bersama, dan bermanfaat untuk mendorong perkembangan sehat kemitraan strategis Tiongkok-ASEAN.
Di depan KTT tersebut, berbagai pihak mengakui kemajuan positif yang dicapai tahun ini, dan setuju untuk terus melaksanakan Deklarasi secara menyeluruh. Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok Liu Zhenmin selaku ketua KTT kali ini mengumumkan hasil hakiki yang dicapai KTT kepada publik.
Dikatakannya bahwa KTT telah mengesahkan rancangan pekerjaan pelaksanaan Deklarasi 2015-2016, membahas dan meluluskan dokumen kesepahaman kedua konsultasi Prinsip Tindakan Laut Tiongkok Selatan, serta dokumen tentang kualifikasi tim ahli dan tokoh terkemuka. KTT memberi kuasa dan menuntut tim untuk bekerja sama mendirikan tim ahli dan tokoh terkemuka secepatnya. Tiongkok dan ASEAN juga membahas pendirian 3 komite teknologi mengenai keamanan dan penyelamatan pelayaran, iptek dan pelestarian lingkungan maritim, dan pemukulan kejahatan maritim lintas negara.
Di bidang konsultasi Prinsip Tindakan Laut Tiongkok Selatan, berbagai pihak memutuskan untuk memasuki tahap konsultasi masalah penting dan rumit, dan akan mencari unsur bersama untuk penyusunan rancangan kerangka Prinsip. Deputi Wakil Menteri Luar Negeri Thailand Noppadon atas nama negara-negara ASEAN menyatakan, ASEAN dan Tiongkok akan terus berupaya untuk mencapai Prinsip Tindakan Laut Tiongkok Selatan secepatnya. Hal ini sesuai dengan semangat terkait Deklarasi Tindakan Berbagai Pihak Laut Tiongkok Selatan, dan setuju membuka tahap baru di bidang konsultasi prinsip.
Untuk mengontrol situasi maritim sebelum dicapainya Prinsip Tindakan Laut Tiongkok Selatan, berbagai pihak masih harus bertukar pendapat mengenai penyusunan "Langkah Pengontrolan dan Pencegahan Resiko Laut", membahas dan menyusun "Peraturan Pertemuan Tak Terduga Di Laut Tiongkok-ASEAN", serta mendirikan hotline komunikasi laut antar tentara berbagai negara.
Wakil Menlu Tiongkok Liu Zhenmin menyatakan, persiapan jangka panjang harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah Laut Tiongkok Selatan. Dikatakannya, ia menentang kekuatan luar negeri mencampuri masalah Laut Tiongkok Selatan dan mengintervensi urusan Laut Tiongkok Selatan dengan alasan apapun. Tiongkok juga menentang negara terkait membuat sensasi masalah Laut Tiongkok Selatan di berbagai arena internasional. Tiongkok berharap dapat bersama dengan negara-negara ASEAN membahas cara penyelesaian masalah Laut Tiongkok Selatan dalam kerangka Tiongkok-ASEAN, khususnya kerangka Pelaksanaan Deklarasi Berbagai Pihak Laut Tiongkok Selatan.