Kementerian Luar Negeri Rusia kemarin (30/7) menyatakan, usulan untuk mendirikan pengadilan pidana internasional terkait kecelakaan udara Malaysia Airlines MH17 mempunyai tujuan politik dan terlalu terburu-buru.
Kementerian Luar Negeri Rusia dalam pernyataannya mengatakan, usulan tersebut tidak layak dan tidak konstruktif. Walaupun Rusia berusaha sedapat mungkin menghindari perpecahan internal Dewan Keamanan PBB, tapi demi mendorong penyelidikan kecelakaan berlangsung secara lancar, maka Rusia terpaksa memberi suara veto atas rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB hari Rabu untuk membentuk pengadilan pidana internasional terkait kecelakaan pesawat MH17.
Pernyataan menambahkan, pihak Rusia sekali lagi menyatakan duka cita mendalam bagi para korban kecelakaan. Pihak Rusia menganjurkan penyelidikan independen dan transparan terhadap kecelakaan dan menindak pelaku kejahatan. Pihak Rusia akan terus menyediakan bantuan bagi penyelidikan.