Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang dalam pidatonya di depan KTT Tiongkok-ASEAN di Malaysia baru-baru ini mengatakan, bahwa tahun depan adalah genap 25 tahun pembentukan hubungan dialog Tiongkok-ASEAN, juga merupakan tahun di mana Rencana Tindakan Lima Tahun ke depan hubungan kemitraan strategis kedua pihak mulai dijalankan.
Ketika membicarakan tentang arah perkembangan hubungan Tiongkok-ASEAN, PM Li Keqiang menyatakan bahwa kedua pihak harus terus meningkatkan rasa saling percaya, perkembangan gabungan dan mencari kesamaan. Dia mengajukan enam butir usulan kerja sama, yaitu lebih lanjut meningkatkan pembangunan mekanisme perkembangan kerja sama Tiongkok-ASEAN, mempercepat eskalasi kerja sama ekonomi dan perdagangan, mendorong penyambungan usulan "Satu Sabuk Satu Jalan" dengan strategi perkembangan negara-negara regional, melakukan eksplorasi dalam kerja sama kapasitas produksi internasional, bersama-sama meningkatkan level kerja sama keamanan, dan berupaya mendorong perkembangan berkelanjutan regional.
Pakar terkait Tiongkok, Han Feng berpendapat bahwa usulan-usulan tersebut adalah pengintegrasian usulan kerja sama kedua pihak yang diajukan pemerintah Tiongkok pada masa sebelumnya.
Pidato Li Keqiang menunjukkan beberapa titik yang penting dari enam aspek, pertama, merapihkan dan mengintegrasikan kerja sama di antara Tiongkok dan ASEAN berdasarkan kerja sama sebelumnya,, karena pemerintah Tiongkok selalu mendorong kerja sama Tiongkok dan ASEAN, dan kerja sama pada masa yang berbeda mempunyai titik berat yang berbeda. Kedua, peningkatkan kerja sama kapasitas dan regional harus berdasarkan situasi baru dan didasari oleh kerja sama ekonomi dan perdagangan yang tradisional,. Karena banyak proyek Tiongkok dibangun di atas kawasan sub-regional dan bilateral, sementara di bawah kerangka Satu Sabuk Satu Jalan yang baru diajukan, ASEAN sebagai sebuah kawasan penting, Tiongkok terus berusaha meningkatkan level kerja sama dengan semua negara anggota ASEAN, termasuk kerja sama keamanan regional dan pelaksanaan konkret eskalasi CAFTA.
Li Keqiang menyatakan bahwa seiring dengan segera dibentuknya Komunitas ASEAN, ASEAN mempunyai tugas mendesak untuk mempercepat perkembangan dan memperbaiki kesejahteraan rakyat. Tiongkok mendukung pembangunan Komunitas ASEAN, dan bersedia membantu ASEAN memperkecil kesenjangan perkembangan. Pakar terkait Tiongkok Wei Ling menyatakan bahwa usulan PM Li Keqiang mengenai penyambungan Satu Sabuk Satu Jalan dengan strategi perkembangan negara regional merupakan suatu kesempatan perkembangan yang penting bagi ASEAN.
Li Keqiang dalam pidatonya juga mengusulkan, agar memanfaatkan kesempatan "Tahun Pertukaran Pendidikan Tiongkok-ASEAN' tahun 2016, untuk memperdalam pertukaran dan kerja sama kebudayaan Tiongkok dan ASEAN. Wei Ling menyatakan bahwa di masa depan Tiongkok akan bersama-sama membangun Komunitas Senasib Tiongkok-ASEAN.