Penasehat Senior Ketua Asosiasi Bisnis Tiongkok-ASEAN, Li Jianxiong mengatakan, PM Li Keqiang mengajukan pengintegrasian ekonomi regional dipercepat, dengan aktif melaksanakan dialog keamanan politik, dan meningkatkan pertukaran dialog budaya Asia. Ketiga pandangan tersebut adalah suatu kesimpulan yang sangat baik. Saling percaya di bidang politik sangat penting untuk mendorong kerja sama ekonomi, memperdalam pertukaran ekonomi dan perdagangan juga akan mendorong pertukaran di antara budaya yang berbeda.
Pejabat terkait Kamboja menyatakan, bahwa pemimpin-pemimpin negara-negara ASEAN menyambut baik sumbangan Tiongkok dalam pembangunan infrastruktur di kawasan ASEAN.
Pakar Masalah Internasional dari Institusi Penelitian Longus Singapura mengatakan, eskalasi CAFTA akan bermanfaat bagi tercapainya target volume perdagangan bilateral Tiongkok-ASEAN, yaitu US$1 triliun pada tahun 2020, juga akan bermanfaat bagi Perundingan RCEP.
Ketua Nanyang ASEAN Foundation Indonesia Bambang Suryono mengatakan, RCEP merupakan suatu langkah yang sangat penting untuk mendorong perdagangan bebas di kawasan Asia Timur dan pengintegrasian ekonomi Asia Timur, dan merupakan sebuah tonggak baru untuk perkembangan serta peningkatan kehidupan rakyat Indonesia dan negara lain di kawasan ini.