Rusia Menentang Penempatan SistemAnti-Rudal THAAD di Korsel
  2016-02-04 12:16:46  CRI

Duta Besar Rusia untuk Korea Selatan (Korsel) Alexander Timonin hari Selasa (02/2) menyatakan, Rusia menentang penempatan sistem anti-rudal "THAAD" AS di Korsel, karena penempatan sistem itu akan mengganggu konfigurasi keamanan regional. Kepada media, Timonin mengatakan, masalah itu telah menarik perhatian besar Rusia. Rusia sedang dengan cermat mengamati kontak antara AS dan Korsel seputar masalah tersebut.

Yonhap News Agency melaporkan, AS sejak lama bermaksud menempatkan sistem anti-rudal THAAD di Korsel, dengan alasan untuk menjamin 27 ribu tentara AS di Korsel bebas dari ancaman senjata nuklir dan rudal Korea Utara (Korut). Sistem anti-rudal THAAD tidak membawa hulu ledak, ia menggunakan energi kinetik murni untuk membuat hantaman dan menghancurkan rudal balistik di dalam atau di luar atmosfer. Ini adalah bagian terpenting dalam sistem anti-rudal AS.

Setelah uji coba nuklir ke-4 yang dilakukan Korut pada bulan lalu, isu penempatan sistem anti-rudal "THAAD" kembali dibicarakan Korsel, ada yang berpendapat bahwa Korsel harus menempatkan sistem tersebut untuk menahan serangan rudal dari Korut.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel baru-baru ini menyatakan, pihaknya sedang membahas fungsi dan hasil militer sistem anti-rudal THAAD. Dikatakannya, penempatan sistem anti-rudal itu bermanfaat bagi Korsel untuk meningkatkan keamanan nasional. Itu adalah untuk pertama kalinya Korsel menyatakan pendirian positif atas penempatan sistem anti-rudal THAAD di negerinya.

Mengenai hal tersebut, Dubes Rusia untuk Korsel Timonin menyatakan, Rusia berpendapat penempatan sistem anti-rudal THAAD di Korsel tidak menguntungkan perdamaian maupun keamanan di Asia Timur Laut, juga tidak berguna untuk pemecahan masalah nuklir Semenanjung Korea. Maka Rusia menyerukan negara-negara terakit harus menahan diri dan tidak mengambil aksi militer berlebihan yang memancing ketegangan situasi.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040