Tiongkok telah secara menyeluruh memberlakukan pajak pertambahan nilai (PPN) untuk menggantikan pajak penjualan sejak 1 Mei lalu. Lingkup penerapan PPN akan diperluas hingga sektor bangunan, properti, keuangan dan layanan kehidupan. Beban pajak setiap sektor dijamin akan berkurang sejak pemberlakuan PPN. Diperkirakan jumlah pajak yang dikurangi sepanjang tahun ini akan menembus 500 miliar RMB.
Menurut konsep baru penggantian pajak penjualan dengan PPN, maka tingkat PPN untuk sektor bangunan dan properti adalah 11 persen, dan sektor keuangan dan layanan kehidupan adalah 6 persen. Konsep reformasi menetapkan, beban pajak untuk semua sektor tidak akan bertambah setelah pemberlakuan PPN. Selain itu, reformasi kali ini tidak hanya melibatkan perusahaan dan pengusaha swasta, juga melibatkan transaksi ekonomi yang dilakukan warga biasa. Misalnya, pajak dalam jual-beli rumah bekas paling diperhatikan masyarakat. Wakil Direktur Biro Umum Perpajakan Nasional, Wang Lian menerangkan bahwa setelah pemberlakuan PPN, maka beban pajak dalam transaksi jual-beli rumah bekas diyakini akan menjadi lebih ringan.
"Misalnya, sebuah rumah yang dipasarkan dengan harga 10 juta RMB, si penjual akan membayar pajak penjualan sebesar 500 ribu RMB menurut tingkat pajak sebesar 5 persen semula. Kalau rumah itu dijual setelah penerapan PPN pada 1 Mei, maka si penjualnya hanya akan membayar 476 ribu RMB, atau berkurang 24 ribu RMB menurut penghitungan yang baru.
Menurut keterangan, pemberlakuan PPN kali ini melibatkan 10 juta wajib pajak, atau hampir 1,7 kali lipat jumlah wajib pajak yang dicakupi dalam masa awal PPN. Konsep baru menetapkan, puluhan sektor layanan akan bebas dari pungutan PPN. Mereka adalah layanan child care dan pendidikan yang diberikan taman kanak-kanak, layanan hari tua dari lembaga jaminan hari tua, layanan pemakaman dan layanan yang diberikan mahasiswa program work-study.
Wakil Menteri Keuangan Tiongkok Shi Yaobin menyatakan, penerapan sistem perpajakan yang tunggal, maka fungsi netral perpajakan akan dimainkan sepenuhnya, dan akan terhindar pemungutan pajak berganda atau berulang secara sistematis. Ini akan menguntungkan pembinaan iklim persaingan adil di pasar, dan mempunyai arti jauh ke depan bagi reformasi sistem perpajakan Tiongkok.