KTT G-20 Hangzhou Akan Arahkan GEG
  2016-05-03 11:23:34  CRI

Situasi ekonomi global masih terus menghadapi situasi serius. Terkena dampak unsur-unsur politik dan sosial, baik negara-negara maju maupun berkembang sama-sama menghadapi tantangan baru.

Menghadapi situasi demikian, masyarakat internasional perlu mencari solusinya. Ahli masalah internasional menunjukkan, KTT kelompok G-20 Hangzhou yang dijadwalkan pada September mendatang akan memainkan peranan penting dalam pendorongan pertumbuhan ekonomi dan perbaikan tata kelola ekonomi global (Global Economic Governance /GEG).

Pertama, ekonomi Barat menghadapi banyak masalah. Beberapa negara Barat telah menerapkan kebijakan moneter yang longgar dalam beberapa tahun terakhir, sehingga reformasi domestik berhenti dan ekonominya mengalami kesulitan.

Perkembangan ekonomi Inggris dan Jerman terpengaruh oleh masalah-masalah politik dan sosial dalam negeri. Inggris akan melakukan referendum mengenai nasibnya di Uni Eropa. Ketidakpastian hasil referendum itu telah mempengaruhi keyakinan masyarakat terhadap perkembangan ekonomi Inggris maupun Eropa secara keseluruhan. Krisis pengungsi merupakan masalah tersulit yang mengganggu ekonomi Jerman. Para analis berpendapat, ekonomi Jerman akan mengalami kegagalan lebih lanjut jika masalah pengungsi tidak ditangani secara tepat.

Ekonomi Amerika Serikat telah memasuki rel pemulihan yang mantap, namun hasil pemulihan itu belum memberikan manfaat bagi setiap kalangan sosial, bahkan pendapatan warganya telah menurun dan kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin terus meningkat. Sementara itu, kelas menengah di negeri itu semakin menciut. Statistik menunjukkan, dalam 15 tahun terakhir, penghasilan keluarga AS terus menurun dan labor force participation rate telah anjlok hingga titik terendah dalam puluhan tahun terakhir. Taraf hidup untuk sebagian besar warga AS belum mengalami perbaikan. Oleh karena itu, prospek pertumbuhan berkelanjutan ekonomi AS pada masa mendatang tidak meyakinkan.

Menghadapi tantangan tersebut, masyarakat internasional harus melakukan restrukturisasi ekonomi dan meningkatkan pemerintahan ekonomi global. Untuk menjamin rasionalisasi pemerintahan ekonomi global, masyarakat internasional perlu mengusahakan titik singgung antara kepentingan masing-masing dan benar-benar menemukan solusi yang saling melengkapi dengan keunggulan masing-masing. Dalam hal ini, kelompok G-20 akan memainkan peranan penting.

Bhima Yudhistira Adhinegara, Peneliti INDEF (Institute for Development of Economics and Finance) menunjukkan, G-20 akan membantu mendorong kerja sama perdagangan global. Indonesia khususnya berharap agar G-20 dapat mendorong penyelesaian masalah pagar rintangan perdagangan. Sementara itu, G-20 perlu mengusahakan pencapaian kebijakan ekonomi yang bersama untuk membantu negara-negara anggota G-20 menyelesaikan masalah ekonominya masing-masing, misalnya masalah inflasi minus yang dihadapi Jepang dan negara-negara Eropa. Selain itu, Bima juga mendesak negara-negara maju meningkatkan investasi langsung di negara-negara berkembang.

Para ahli berpendapat, Tiongkok adalah motor pendorong utama bagi pertumbuhan ekonomi dunia, sekaligus partisipan pemerintahan ekonomi global dan pemelihara ketertiban ekonomi dunia. KTT G-20 di Hangzhou nanti pasti akan mencapai kesepakatan penting.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040