Tahun ini adalah genap 25 tahun penjalinan hubungan dialog Tiongkok-ASEAN, ini semakin menambah kegembiraan dalam Konferensi Pemimpin Tiongkok-ASEAN (10+ 1) Ke-19. Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok Liu Zhenmin menerangkan, konferensi 10+1 kali ini juga merupakan KTT Peringatan 25 Tahun Penjalinan Hubungan Dialog Tiongkok-ASEAN. Liu Zhenmin mengatakan, Tiongkok akan mengajukan usulan untuk memperkokoh dan memperdalam keamanan politik dan kerja sama perdagangan, memprioritaskan pendidikan dan pariwisata, pada saat bersamaan juga membangun pertukaran antar masyarakat supaya menjadi penopang baru bagi kerja sama Tiongkok-ASEAN, yakni penopang ketiga, guna mendorong peningkatan hubungan Tiongkok-ASEAN.
Dewasa ini, Tiongkok dan ASEAN sedang aktif melaksanakan Rencana Tindakan Ketiga Hubungan Kemitraan Strategis Tiongkok-ASEAN. Protokol mengenai eskalasi zona perdagangan bebas Tiongkok-ASEAN telah berlaku sejak Juli tahun ini. Pada paruh pertama tahun ini, volume perdagangan antara kedua pihak mencapai 209 miliar Dolar AS. Tiongkok tetap merupakan mitra perdagangan terbesar bagi ASEAN, dan ASEAN tetap adalah mitra perdagangan terbesar ketiga bagi Tiongkok.
Berbicara tentang Konferensi Pemimpin ASEAN dengan Tiongkok, Jepang, dan Korsel (10+ 3), Liu Zhenmin mengatakan, Perdana Menteri Li Keqiang akan mendorong berbagai pihak mengerahkan lebih banyak tenaga, untuk lebih lanjut memastikan arah perkembangan sistem di masa depan. Ia juga akan mengajukan serangkaian prakarsa untuk mendorong konferensi 10+ 3 dan kerja sama Asia Timur, agar mencapai kemajuan yang lebih besar.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, topik mengenai masalah Laut Tiongkok Selatan sering muncul selama periode rangkaian konferensi pemimpin kerja sama Asia Timur. Kini Tiongkok dan ASEAN telah memastikan gagasan "jalur ganda" dalam menangani masalah Laut Tiongkok Selatan, yakni negara yang bersangkutan menyelesaikan perselisihan melalui perundingan dan konsultasi, sementara Tiongkok dan ASEAN bergandengan tangan memelihara perdamaian dan kestabilan Laut Tiongkok Selatan. Dalam konferensi tahun ini, apakah Tiongkok dan ASEAN akan terus merundingkan pelaksanaan Deklarasi Perilaku Berbagai Pihak LTS juga menjadi sorotan umum.