Pertemuan pemimpin Tiongkok-ASEAN yang sekaligus KTT Peringatan 25 tahun pembinaan hubungan dialog Tiongkok-ASEAN digelar di Vientiane, Laos hari ini (7/9). Dalam KTT tersebut telah dirilis dua dokumen yaitu Pedoman tentang Persediaan Wadah Hotline Diplomat untuk Kejadian Luar Biasa di Laut Tiongkok-ASEAN serta Aplikasi Kode untuk Perjumpaan Tak Direncanakan di Laut (CUES) di Laut Tiongkok Selatan. Rektor Akademi Penelitian Laut Tiongkok Selatan Tiongkok Wu Shicun menyatakan, pencapaian kedua dokumen tersebut merupakan hasil awal dalam pembahasan Kode Perilaku Laut Tiongkok Selatan antara Tiongkok dan ASEAN. Ini merupakan peristiwa simbolis dalam peningkatan kepercayaan politik Tiongkok dan ASEAN, maka memiliki arti positif bagi terpeliharanya kestabilan kawasan.

Wu Shincun mengatakan, "Pencapaian kedua dokumen tersebut merupakan salah satu simbol penting dalam peningkatan kepercayaan politik Tiongkok dan ASEAN, sekaligus salah satu langkah penting sebagai upaya diplomasi preventif dan manajemen krisis, juga adalah salah satu tindakan penting dalam pelaksanaan DoC Laut Tiongkok Selatan. Pasal ke-5 DoC Laut Tiongkok Selatan berbunyi: sebelum perselisihan terkait wilayah dan yurisdiksi diselesaikan secara damai, berbagai pihak yakni Tiongkok dan negara-negara ASEAN berjanji berusaha mencari berbagai solusi termasuk peningkatan percaya politik dengan berlandaskan pada semangat kerja sama dan saling mengerti. Maka boleh dikatakan bahwa pencapaian kedua dokumen tersebut merupakan peristiwa simbolis dalam peningkatan kepercayaan politik antara kedua pihak.

Wu Shicun mengatakan, kedua dokumen itu boleh dipandang sebagai hasil awal dalam pembahasan Kode Perilaku Laut Tiongkok Selatan. Dokumen pertama merupakan pedoman pengarahan tentang hotline diplomat. Dokumen ini akan dapat dilaksanakan segera setelah diumumkan. Dokumen kedua akan mengurangi kesalahpahaman aksi militer angkatan laut dan angkatan udara berbagai negara pada masa perdamaian, maka mempunyai arti positif bagi pemeliharaan perdamaian dan stabilitas kawasan. Pemberlakuan CUES di Laut Tiongkok Selatan mempunyai arti signifikan bagi Tiongkok dan sepuluh negara ASEAN.

Wu Shicun menambahkan, dirilisnya kedua dokumen tersebut berarti persengketaan Laut Tiongkok Selatan kembali ke proses perundingan diplomatik, sekaligus telah mempertunjukkan upaya Tiongkok dan ASEAN untuk bersama-sama memelihara perdamaian dan stabilitas di Laut Tiongkok Selatan.