Pejabat Departemen Luar Negeri Indonesia Jose Antonio Morato Tavares baru-baru ini mengatakan kepada pers bahwa hubungan Tiongkok-ASEAN mempunyai arti sangat penting bagi kedua pihak. Memelihara hubungan kerja sama yang saling menguntungkan bermanfaat bagi kemakmuran dan stabilitas regional, dapat memelihara pertumbuhan ekonomi, supaya kawasannya menikmati bersama kemakmuran.
Tavares mengatakan, hubungan kerja sama antara Tiongkok dan ASEAB di bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya menunjukkan kecenderungan perkembangan positif. Tiongkok tidak saja adalah mitra perdagangan terbesar bagi ASEAN, tetapi juga adalah negara sumber investasi penting bagi ASEAN.
Tavares mengatakan, sejalan dengan pembangunan zona perdagangan bebas Tiongkok-ASEAN versi eskalasi, sampai tahun 2020, volume perdagangan antara kedua pihak akan mencapai US$ 1 triliun. Angka-angka tersebut menunjukkan, hubungan Tiongkok-ASEAN mempunyai arti penting bagi kedua pihak, memelihara hubungan kerja sama erat yang saling menguntungkan bermanfaat bagi perdamaian dan stabilitas di kawasannya, memelihara pertumbuhan terus ekonomi, agar kawasannya dapat menikmati bersama kemakmuran.
Walau terdengar bising mengenai arbitrase Laut Tiongkok Selatan yang diajukan oleh Filipina, Taveares menyatakan, situasi umum kerja sama Tiongkok-ASEAN tidak terdampak. Ia menunjukkan, ASEAN selalu mengupayakan perdamaian dan stabilitas regional, Tiongkok juga menghargai dan mendukung upaya ASEAN, Tiongkok adalah mitra dialog ASEAN pertama yang bergabung dengan Perjanjian Kerja Sama Persahabatan Asia Tenggara.
Tiongkok dan ASEAN menandatangani dua dokumen penting termasuk Pedoman Hotline Diplomati Senior Tiongkok-ASEAN mengenai Peristiwa Darurat, dan pernyataan bersama Tiongkok-ASEAN mengenai Laut Tiongkok Selatan yang sesuai dengan Ketentuan Pertemuan Tak Disangka di Laut. Hal tersebut memperlihatkan upaya solusi masalah antara Tiongkok dan ASEAN sedang diteruskan.
Tavares juga menyatakan penghargaan kepada Tiongkok yang mengajukan "pikiran rel ganda" untuk menangani masalah Laut Tiongkok Selatan. Ia menekankan, ASEAN perlu bersama dengan Tiongkok untuk memelihara perdamaian dan stabiltias Laut Tiongkok Selatan, menciptakan suasana baik untuk solusi persengketaan secara damai. Tiongkok dan ASEAN harus membuktikan kepada komunitas internasional bahwa kedua pihak berkemampuan untuk memelihara perdamaian dan stabilitas regional.
Tavares menilai tinggi proyek pembangunan jalan kereta cepat Jakarta-Bandung yang merupakan proyek pertanda dalam penyambungan strategi antara kedua negara.