Wakil Gubernur Bank Sentral Tiongkok Chen Yulu menyatakan, dalam beberapa tahun terakhir ini, Bank Sentral beserta badan administrasi moneter lainnya terus menganjurkan berbagai lembaga moneter untuk meningkatkan intensitas pendanaan terhadap proyek-proyek pembangunan Satu Sabuk Satu Jalan.
Dalam 8 bulan yang lalu, nilai pembayaran dan penerimaan RMB lintas wilayah yang terjadi antara Tiongkok dan negara-negara sepanjang jalur Satu Sabuk Satu Jalan adalah US$ 860 miliar. Terhitung hingga sekarang, Bank Sentral Tiongkok dan bank sentral dari 21 negara sepanjang jalur Satu Sabuk Satu Jalan telah menandatangani Bilateral Currency Swap Arrangement (BCSA/fasilitas pertukaran mata uang antar dua negara) dengan nilainya tercatat 1,4 triliun RMB. Sementara itu 6 negara sepanjang jalur Satu Sabuk Satu Jalan diberikan kuota sebanyak 330 miliar RMB sebagai investor luar negeri yang memenuhi standar yakni RQFII (RMB Qualified Foreign Institutional Investors). Selain itu, Bank Sentral Tiongkok telah mendirikan bank likwidas atau Bank for International Settlement (BIS), meluncurkan transaksi mata uang interbank antar daerah dengan mata uang Bath Thailand dan Tenge Kazakstan (KZT) sehingga telah berhasil menurunkan biaya transaksi antara satu sama lain.