Seminar kerja sama pendidikan Tiongkok dan ASEAN digelar di kota Nanning, Guangxi kemarin (21/9). Seminar dihadiri hampir 200 wakil dari 69 sekolah atau lembaga pengajaran bahasa Mandarin dari 9 negara, termasuk Indonesia, Thailand, Myanmar, Laos dan Kamboja.
Dalam beberapa tahun terakhir, khususnya setelah pelaksanaan strategi Satu Sabuk Satu Jalan, perusahaan Tiongkok yang berinvestasi di luar negeri telah merekrut banyak tenaga yang mahir menggunakan bahasa Mandarin. Banyak orang asing kini gemar belajar bahasa Mandarin dengan harapan memperoleh peluang yang lebih memuaskan. Demam belajar bahasa Mandarin di seluruh dunia telah menghadapkan usaha pengajaran bahasa Mandarin pada tantangan yang baru.
Wakil Ketua Pusat Pendidikan Bahasa Mandarin Filipina mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Tiongkok telah mengirim banyak guru untuk mengajar bahasa Mandarin ke luar negeri, termasuk Filipina. Akan tetapi masih perlu didirikan mekanisme pengelolaan yang lengkap untuk meningkatkan level pendidikan lokal dalam pengajaran bahasa Mandarin.
Untuk mendorong perkembangan usaha pendidikan bahasa Mandarin di luar negeri, pemerintah Tiongkok telah mulai beraksi. Menurut keterangan, Kantor Dewan Negara untuk Urusan Perantau Tionghoa telah melakukan banyak upaya dalam peningkatan pendidikan bahasa Mandarin di luar negeri, antara lain, mengirim guru bahasa Mandarin ke luar negeri, mengundang remaja dan pemuda asing keturunan Tionghoa untuk berkunjung ke Tiongkok, mengundang para guru sekolah bahasa Mandarin di luar negeri untuk melanjutkan studi ke Tiongkok, dan menyusun buku belajar bahasa Mandarin. Upaya itu telah mencapai hasil yang memuaskan.
Menurut statis yang disediakan Kantor Dewan Negara untuk Urusan Perantau Tionghoa, tahun ini pemerintah Tiongkok akan mengirim sebanyak 1.100 guru ke 260 sekolah di 27 negara, termasuk Afrika Selatan, Argentina dan Bolivia.
Hingga tahun lalu, jumlah siswa yang dikirim Tiongkok ke negara-negara ASEAN atau sebaliknya mencapai 190 ribu orang, di antaranya jumlah siswa Tiongkok di negara-negara ASEAN telah menembus 120 ribu orang dan jumlah siswa negara-negara ASEAN yang belajar di Tiongkok tercatat 72 ribu orang. Sampai 2020, jumlah siswa yang dikirim Tiongkok ke negara-negara ASEAN atau sebaliknya diharapkan akan mencapai 100 ribu orang.