Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang kemarin (21/9) menyampaikan pidato dalam pemandangan umum Majelis Umum PBB ke-71. Li Keqiang menegaskan, patokan hubungan internasional yang berlaku dan berdasarkan sistem internasional dengan PBB sebagai inti serta Piagam PBB harus dipelihara dengan tegas. Li Keqiang menghimbau masyarakat internasional untuk mendorong perkembangan dan menyelesaikan masalah akar, mengatasi kontradiksi dan bentrokan melalui dialog politik.
Li Keqiang dalam pemandangan umum menyatakan, perkembangan tak mungkin terwujud tanpa lingkungan perdamaian dan kestabilan, oleh karena itu Tiongkok bersedia dan juga harus memelihara asas tujuan dan prinsip Piagam PBB.
Tahun ini adalah genap 45 tahun pemulihan kursi sah Tiongkok dalam PBB. Umum berpendapat bahwa Tiongkok adalah salah satu penerima manfaat dari sistem internasional pasca Perang Dunia II yang berdasarkan pada Piagam PBB dan juga adalah pemelihara tegas PBB.
Sementara itu, tahun ini juga adalah tahun pertama bagi masyarakat internasional untuk melaksanakan target perkembangan berkelanjutan tahun 2030. Majelis Umum PBB mengangkat tema "target perkembangan berkelanjutan: mendorong bersama perubahan global". Li Keqiang dalam pidatonya sekali lagi memaparkan pandangan pemerintah Tiongkok atas perkembangan berkelanjutan. Ia menyatakan, dasar perkembangan berkelanjutan adalah perkembangan, sementara itu perkembangan seharusnya berkelanjutan.
Mengenai masalah titik panas regional, Li Keqiang menghimbau masyarakat internasional untuk mempertahankan arah umum penyelesaian politik masalah titik panas.
Li Keqiang menyatakan, masalah Suriah harus diselesaikan secara politik, mendorong berbagai pihak Suriah untuk secepatnya mencapai solusi politik. Dalam masalah Semenanjung Korea, berbagai pihak perlu mempertahankan tujuan denuklirisasi semenanjung, memelihara perdamaian dan stabilitas semenanjung. Dalam masalah anti terorisme, Li Keqiang menyatakan, dalam memukul tegas terorisme tidak seharusnya diterapkan dwi standar, tidak seharusnya dikaitkan langsung antara terorisme dengan bangsa, negara dan agama tertentu.
Li Keqiang dalam pidatonya secara khusus menyatakan penghargaan atas sumbangan dan keberhasilan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dalam baktinya selama sepuluh tahun, ia menyebut Ban Ki-moon mengambil sikap toleransi, rendah hati dan harmonis dan telah memberi sumbangan penting dalam memelihara perdamaian dunia, mendorong perkembangan berkelanjutan serta mendorong dan melindungi HAM.