Kemenlu Tiongkok: Jepang Tidak Bertanggung Jawab Soal Iuran PBB
  2016-10-20 10:48:03  CRI

Perbuatan Jepang yang menolak membayar iuran keanggotaan Organisasi Pendidikan, Ilum Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) adalah perbuatan yang tidak bertanggung jawab. Demikian dikatakan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying dalam konferensi pers kemarin (19/10) di Beijing

Diberitakan, Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida Jumat lalu mengatakan, Jepang mendesak UNESCO untuk memperbaiki proses pemeriksaan program warisan, Jepang memutuskan untuk menolak membayar iuran keanggotaan UNESCO tahun ini. Diberitakan, perbuatan Jepang tersebut ditujukan terhadap UNESCO yang mencantum Arsip Pembantaian Nanjing Tiongkok dalam Catatan Peringatan Dunia.

Hua Chunying menyatakan, pembantaian Nanjing adalah kejahatan yang dilakukan oleh militerisme Jepang dalam Perang Dunia II, adalah fakta sejarah diakui oleh komunitas internasional. Arsip Pembantaian Nanjing yang dicantum dalam Catatan Peringatan Dunia sesuai dengan standar penilaian Catatan Peringatan Dunia UNESCO, bermanfaat untuk memainkan peranan positif untuk mencatat sejarah, menghargai perdamaian dan membela kehormataan manusia.

Juru bicara tersebut mengatakan pula, membayar iuran keanggotaan adalah kewajiban anggota organisasi internasional. Peruatan dan pernyataan pihak Jepang sekali lagi mengungkapkan sikap salah terhadap sejarah, perbuatan yang menolak membayar iuran keanggotaan PBB adalah tidak bertanggung jawab.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040