Perdana Menteri Irak Haider Al Abad kemarin (20/10) dalam konferensi di Paris mengungkapkan, di bawah dukungan komunitas internasional, pertempuran di Mosul yang bertujuan merebut kembali kota terbesar kedua Irak yang diduduki oleh ISIS berkembang lebih cepat dari pada yang direncanakan.
Kemarin, Menteri Luar Negeri Prancis dan Menteri Luar Negeri Irak mengadakan konferensi lapisan tinggi di Paris untuk merundingkan bagaimana secepatnya memulihkan stabilitas setelah merebut kembali Mosul. Sekitar 20 negara dan organisasi termasuk AS, Prancis, Jerman, Turki, PBB, Uni Eropa dan Liga Arab menghadiri konferensi, tapi Iran dan Rusia tidak diundang.
Haider al-Abad menghadiri konferensi melalui video di Bagdad, Irak. Ia menekankan, pertempuran di Mosul bertujuan untuk membela wilayah Irak.