Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi baru-baru ini di beijing menghadiri upacara pembukaan Seminar Situasi Internasional dan Kebijakan Diplomatik Tiongkok 2016 yang disponsori bersama oleh Institusi Tiongkok Mengenai Masalah Internasional (CIIS) dan Yayasan Tiongkok Mengenai Penelitian Masalah Internasional (CFIS).
Mengenai pemeliharaan kestabilan dan kerja sama dengan negara-negara di sekitar Tiongkok, Wang Yi dalam sambutannya mengatakan, salah satu hasil upaya diplomatik penting yang dicapai Tiongkok dengan negara-negara di sekitarnya adalah perbaikanhnya hubungan Tiongkok-Filipina. Presiden Filipina Rodrigo Duterte memilih Tiongkok sebagai negara pertama yang dikunjunginya selain negara-ngera ASEAN setelah dia memangku jabatannya. Presiden Duterte telah mengambil diplomasi yang bersahabat dengan Tiongkok, sedangkan Tiongkok juga menanggapinya dengan persahabatan dan bersedia mengadakan kerja sama dengan Filipina. Presiden Tiongkok Xi Jinping menerima Presiden Rodrigo Duterte dengan ramah-tamah. Kedua pihak telah mencapai kesepahaman penting untuk memperbaiki hubungan Tiongkok-Filipina secara menyeluruh. Perubahan hubungan kedua pihak ini menandai penyelesaian masalah Laut Tiongkok Selatan sudah kembali ke rel tepat yaitu dialog dan konsultasi, berarti komplot negara terkait yang ingin mengacaukan kawasan ini dengan menggunakan masalah Laut Tiongkok Selatan itu telah gagal belaka, dan juga telah menyingkirkan segala rintangan untuk menindaklanjuti kerja sama Tiongkok dengan negara-negara ASEAN.
Wang Yi mengatakan, tahun ini Tiongkok meningkatkan komunikasi dan kerja sama dengan negara-negara tetangganya. Presiden Tiongkok, Xi Jinping berhasil mengadakan kunjungan ke Kamboja, telah membuka lembaran baru persahabatan Tiongkok-Kamboja. Perdana Menteri Tiongkok, Li Keqiang mengadakan kunjungan resmi terhadap Laos, telah memperkokoh saling kepercayaan strategis serta memperdalam persahabatan tradisional. Tiongkok mementingkan pekerjaan dengan pemerintah baru Myanmar dan para pihak terkait, cepat mewujudkan transisi stabil hubungan Tiongkok-Myanmar ketika situasi politik Myanmar mengalami perubahan besar.
Berbicara tentang prestasi baru pembangunan bersama "Satu Sabutk Satu Jalan", Wang Yi mengatakan, Tiongkok mempercepat konektifitas dan kerja sama kapasitas produksi dengan negara-negara sepanjang "Satu Sabuk Satu Jalan". Kereta cepat Jakarta-Bandung sudah mulai dibangun, kereta api Tiongkok-Laos dan Tiongkok-Thailand akan segera mulai dibangun, pembangunan jaringan kereta api Pan-Asia sudah dijadwalkan. Perusahaan Tiongkok memenang lelang proyek Pelabuhan Kyaukpyu serta Kawasan Industri, telah menyediakan persyaratan yang diperlukan oleh perencanaan Koridor Ekonomi Tiongkok-Myanmar.
Wang Yi mengatakan, tahun depan adalah tahun penting dalam proses pembangunan Tiongkok. Tiongkok hendaknya memperkokoh lingkungan ekstern yang baik, meningkatkan kerja sama yang bersahabat dengan negara-negara ASEAN, mengimplementasi kerja sama kawasan Sungai Lancang-Mekong, mempertahankan penyelesaian masalah Laut Tiongkok Selatan melewati dialog dan perundingan, supaya Laut Tiongkok Selatan benar-benar menjadi laut damai, bersahabat dan bekerja sama.