Dua kubu pendukung dan penentang kasus pemakzulan presiden Korea Selatan melakukan demonstrasi secara terpisah pada hari Sabtu lalu (11/2)
Massa yang mendukung pemakzulan terhadap Park Geun-hye turun ke jalanan dan menyalakan lilin di lapangan Gwanghwamun, Seoul untuk menuntut Mahkamah Konstitusi sedini mungkin meluluskan kasus pemakzulan presiden. Sekitar 700 ribu orang mengikuti demonstrasi, menuntut Mahkamah Konstitusi mempercepat pemeriksaan terhadap kasus tersebut. Massa mengkritik Park Geun-hye dan partai berkuasa berusaha memperlamban proses pemeriksaan, mengecam pihaknya secara diam-diam mengganggu pekerjaan tim investigasi. Pihak kepolisian Korsel mengerahkan 15 ribu polisi untuk menjaga keamanan di lokasi unjuk rasa tersebut.
Kandidat potensial dari partai oposisi yang ingin mengikuti pemilihan umum selanjutnya juga ambil bagian dalam aksi demonstrasi kali ini. Seusai demonstrasi, mantan Ketua Partai Republik dan Demokrasi Moon Jae-in mengatakan, dirinya percaya bahwa Mahkamah Konstitusi dapat memahami dan menerima ketulusan rakyat Korsel. Dia berpendapat, Park Geun-hye yang menolak diperiksa adalah tindakan yang meremehkan hukum negara.
Sementara itu, kelompok yang mendukung Park Geun-hye berkumpul di Istana Deoksugung, Seoul pada sabtu sore. Terdapat enam anggota dari Partai Liberal Korea Selatan tampak hadir dalam kegiatan tersebut. Mereka mengibarkan bendera nasional Korsel, dan menuntut Mahkamah Konstitusi menolak pemakzulan terhadap Presiden Park Geun-hye. Menurut laporan dari Harian Donga, jumlah massa yang mengikuti aksi mendukung Park Geun-hye melampaui 2 juta orang.